loading...

Wednesday, June 29, 2016

KONTRADIKSI QUR’AN (2) : IBU YUSUF PERGI KE MESIR


by Vivaldi 

I. PENDAHULUAN


Al-Qur’an menceritakan tentang kisah Yusuf dalam satu sura yang bernama sura Yusuf (QS 12). Dalam salah satu ayatnya disebutkan bahwa Yusuf menyambut ibu bapanya yang datang ke Mesir.
QS 12
(12:99)
Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf: Yusuf merangkul ibu bapanya [762] dan dia berkata: "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman".
(12:100)
Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana.


Al-Qur’an versi Departemen Agama memberikan catatan kaki yang menarik karena berkontradiksi dengan apa yang dituliskan oleh Al-Qur’an yaitu :
[762] Ayah dan saudara perempuan ibunya (bibi).

Jelas ada perbedaan besar antara ibu dengan saudara perempuan ibu (bibi).
Bagaimana hal ini bisa terjadi dalam Al-Qur’an. Kita akan coba melihat pembahasannya berikut.


II. KISAH YUSUF DALAM AL-KITAB

Berbeda dengan kebiasaan Al-Qur’an yang narasinya kacau balau, kisah Yusuf dalam Alkitab tertulis dengan jelas dan kronologis jadi kita bisa merekonstruksikan dengan lebih mudah. Untuk mengetahui kehidupan Yusuf, kita harus tahu kehidupan ayah dan ibu Yusuf yaitu Yakub dan Rahel.

1. Yakub adalah anak Ishak dan Ribka. Ribka sendiri memiliki saudara laki-laki bernama Laban
Kejadian
24:29. Ribka mempunyai saudara laki-laki, namanya Laban. ….,
25:20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
……….
25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.


2. Saat Yakub berselisih dengan Esau kakaknya, Ribka (ibunya) menyuruh Yakub pergi mengungsi ke tempat tinggal pamannya yaitu Laban
Kejadian
27:42 Ketika diberitahukan perkataan Esau, anak sulungnya itu kepada Ribka, maka disuruhnyalah memanggil Yakub, anak bungsunya, lalu berkata kepadanya: "Esau, kakakmu, bermaksud membalas dendam membunuh engkau.
27:43 Jadi sekarang, anakku, dengarkanlah perkataanku, bersiaplah engkau dan larilah kepada Laban, saudaraku, ke Haran,


3. Yakub kemudian bertemu dengan Laban yang memiliki 2 anak perempuan yaitu Lea dan Rahel
Kejadian
29:13 Segera sesudah Laban mendengar kabar tentang Yakub, anak saudaranya itu, berlarilah ia menyongsong dia, lalu mendekap dan mencium dia, kemudian membawanya ke rumahnya. Maka Yakub menceritakan segala hal ihwalnya kepada Laban.
……
29:16 Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel.


4. Yakub kemudian menikahi kedua anak Laban yaitu Lea dan Rahel
Kejadian :
29:28 Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.


5. Dari Rahel, Yakub memiliki anak bernama Yusuf
Kejadian
30:23 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: "Allah telah menghapuskan aibku."
30:24 Maka ia menamai anak itu Yusuf


6. Rahel – ibu Yusuf - meninggal saat melahirkan adik Yusuf yang bernama Benyamin
Kejadian
35:18 Dan ketika ia hendak menghembuskan nafas--sebab ia mati kemudian--diberikannyalah nama Ben-oni kepada anak itu, tetapi ayahnya menamainya Benyamin.
35:19 Demikianlah Rahel mati, lalu ia dikuburkan di sisi jalan ke Efrata, yaitu Betlehem.
35:20 Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.


7. Yusuf yang masih sangat muda dijual oleh kakak-kakaknya kepada pedagang Midian yang kemudian membawanya ke Mesir
Kejadian
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.


8. Bertahun-tahun kemudian datanglah bahaya kelaparan melanda wilayah Mesir dan Israel, anak-anak Yakub pergi ke Mesir untuk membeli gandum dan mereka bertemu dengan Yusuf yang saat itu sudah memiliki anak dan memiliki kedudukan tinggi di Mesir
Kejadian
41:57 Juga dari seluruh bumi datanglah orang ke Mesir untuk membeli gandum dari Yusuf, sebab hebat kelaparan itu di seluruh bumi.
42:1. Setelah Yakub mendapat kabar, bahwa ada gandum di Mesir, berkatalah ia kepada anak-anaknya: "Mengapa kamu berpandang-pandangan saja?"
42:2 Lagi katanya: "Telah kudengar, bahwa ada gandum di Mesir; pergilah ke sana dan belilah gandum di sana untuk kita, supaya kita tetap hidup dan jangan mati."
42:3 Lalu pergilah sepuluh orang saudara Yusuf untuk membeli gandum di Mesir.


9. Yusuf kemudian menyuruh saudara-saudaranya membawa Benyamin menghadapnya, kemudian menyuruh saudara-saudaranya membawa Yakub yang sudah tua untuk pindah ke Mesir.
Kejadian
45:25. Demikianlah mereka pergi dari tanah Mesir dan sampai di tanah Kanaan, kepada Yakub, ayah mereka.
45:26 Mereka menceritakan kepadanya: "Yusuf masih hidup, bahkan dialah yang menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir." ……
45:28 Kata Yakub: "Cukuplah itu; anakku Yusuf masih hidup; aku mau pergi melihatnya, sebelum aku mati."


10. Pergilah Yakub disertai dengan anak, menantu dan cucu-cucunya ke Mesir
Kejadian
46:5. Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka, dan mereka menaiki kereta yang dikirim Firaun untuk menjemputnya.


Tidak diceritakan bahwa Yakub yang sudah tua renta membawa istri. Apalagi membawa Rahel ibu Yusuf karena Rahel sudah lama meninggal. Sangat mungkin istri-istri Yakub sudah meninggal, karena kalau masih hidup tentu akan ikut serta pergi ke Mesir.
Yakub tidak mungkin hijrah ke Mesir dan meninggalkan istrinya sendirian di Israel. Tidak seperti Muhammad SAW yang konon gosipnya mau dibunuh orang Quraish, kemudian dengan enaknya meninggalkan Aisyah, Saudah, Umm Kultsum dan Fatimah di Mekah untuk hijrah ke Medinah.
Bisa dibaca diposting berikut :
Kebohongan Ancaman Pendukuk Mekah Terhadap Muhammad
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... .php?t=131


III. KONTRADIKSI YANG NYATA

Alkitab jelas menyatakan bahwa Yakub (Israel) pergi ke Mesir tanpa disertai Rahel ibu Yusuf (yang sudah lama meninggal) dan tidak disertai seorang istripun. Menjadi sangat menarik bagaimana mungkin Al-Qur’an , buku yang katanya made in Tuhan ternyata menuliskan Yusuf menyambut ibu bapanya di Mesir.

Kita coba melihat apa yang dituliskan oleh Ibn Kathir dalam tafsirnya yang boleh jadi adalah tafsir Al-Qur’an terbaik.
Sumber :
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=12&tid=25201
(and he took his parents to himself) As-Suddi and `Abdur-Rahman bin Zayd bin Aslam said that his parents were his father and maternal aunt, as his mother had died long ago. Muhammad bin Ishaq and Ibn Jarir At-Tabari said, "His father and mother were both alive.'' Ibn Jarir added, "There is no evidence that his mother had died before then. Rather, the apparent words of the Qur'an testify that she was alive.''
…. As Suddi dan ‘Abdur Rahman bin Zayd bin Aslam berkata bahwa orang tuanya adalah ayahnya dan bibinya, karena ibunya sudah lama meninggal. Muhammad bin Ishaq and Ibn Jarir At-Tabari berkata, “Ayah dan ibunya masih hidup”. Ibn Jarrir menambahkan, “Tidak ada bukti bahwa ibunya telah lama meninggal. Melainkan, kata-kata yang jelas dari Al-Qur’an membuktikan bahwa ibunya masih hidup.”


Ibn Kathir mencatat bahwa 2 ahli sejarah muslim yang paling terkemuka yaitu Ibn Ishaq yang hidup diera 704 M – 770 M dan Tabari yang hidup diera 839 M – 923 M berpendapat bahwa ibu Yusuf masih hidup saat Yakub pergi ke Mesir. Pendapat dari Tabari jelas mengindikasikan bahwa pengertian orang tua yang ditulis dalam Al-Qur’an adalah ibu kandung, bukannya bibi seperti yang dituliskan oleh tim Departeman Agama.

Berikut ditambahkan kutipan lagi.
Sumber :
Kisah Para Nabi
Ibnu Katsir
Pustaka Azzam, Jakarta, 2007, halaman 303

.... Ada yang mengatakan, bahwa ibunya telah meninggal dunia, sebagaimana menurut kitab Taurat. Sebagian ahli tafsir mengatakan, Allah Azza wa jalla menghidupkannya kembali. Dan sebagian lainnya mengemukakan, tetapi yang dimaksudkan dalam dalam ayat ini adalah bibinya, Layya, dan seorang bibi itu berkedudukan sama seperti ibu.
Ibnu Jarrir dan beberapa ulama lainnya mengatakan, “Menurut lahiriyah ayat, ibunya masih hidup sampai pada hari itu.” Dan ini adalah pendapat yang kuat. Wallahu a’lam


Di era Ibn Kathir bisa dipastikan bahwa perbandingan agama belumlah semaju sekarang sehingga Ibn Kathir sendiri belum bisa memberikan pendapat yang tegas. Namun terlihat bahwa kecenderungan ibn Kathir adalah menerima pendapat bahwa ibu Yusuf masih hidup terbukti dari komentarnya “Dan ini adalah pendapat yang kuat.

Dari kutipan diatas terlihat satu pendapat yang sangat menggelikan yaitu Rachel dihidupkan kembali. Wah untuk menghidupkan Rachel berarti tugu dan kuburannya harus dibongkar dulu dong?!
Kejadian
35:20 Yakub mendirikan tugu di atas kuburnya; itulah tugu kubur Rahel sampai sekarang.


Setelah Rachel dihidupkan, dia ke Mesir dan kemudian mati lagi. Jadi tujuan dihidupkan apa ya???? Apa hanya supaya bisa disambut oleh Yusuf di Mesir. :lol:

Ha .. ha ... ha ... Ada-ada saja muslim ini. :oops: :oops:

Kondisi berbeda dengan jaman sekarang dimana akses muslim untuk membaca Alkitab boleh dikata tidak terbatas sehingga mereka dapat membandingkan kisah dalam Al-Qur’an dengan kisah dalam Alkitab.

Terbukti dimana 2 penterjemah al-Qur’an modern dengan mempergunakan informasi dari Alkitab – yang konon menurut mereka sudah dipalsukan – untuk menutupi kesalahan Al-Qurán menuliskan sebagai berikut :
1. Abdullah Yusuf Ali
Dalam catatan kaki nomor 1777 menuliskan sebagai berikut :
... His mother Rachel had long been dead, but he had been brought up by his mother's sister Leah, whom his father had also married. Leah was now his mother. They were logded with Joseph himself.
… ibunya yang bernama Rahel sudah lama meninggal, namun dia dibesarkan oleh saudara ibunya yang bernama Lea, yang juga dinikahi oleh ayahnya. Lea sekarang adalah ibunya.


2. Muhammad Asad
Dalam catatan kaki no 96 menuliskan sebagai berikut :
According to the Biblical account - not contradicted by the Qur'an - Joseph's mother Rachel had died while giving birth to Benjamin. We may, therefore, assume that the "mother" implied in the term "parents" was another of Jacob's wives, who had brought up Joseph and Benjamin; this would be in consonance with the ancient Arabian custom of applying the designation "mother" to a foster-mother. (Muhammad Asad, The Message of the Qur'an, p. 352, fn. 96; bold emphasis mine)
Menurut laporan Alkitab …… ibu Yusuf yaitu Rahel meninggal saat melahirkan Benyamin. Kita bisa kemudian mengasumsikan bahwa “ibu” yang dimaksud dalam kalimat “orang tua” adalah istri Yakub yang lainnya yang telah membesarkan Yusuf dan Benyamin , ini akan sejalan dengan tradisi Arab kuno yang menganggap ibu angkat sebagai ibu


Jadi pendapat ibu = bibi sebetulnya tidak lebih dari asumsi. Asumsi yang diperlukan untuk menutupi kesalahan Al-Qurán yang nyata.

Aplikasi tradisi Arab kuno (kalaupun benar) yang menyatakan bibi adalah seperti ibu sendiri bagi Yusuf sebagaimana pendapat Muhammad Asad jelas tidak tepat karena Yusuf bukanlah orang Arab.

Sementara pendapat dari Yusuf Ali bahwa yang dimaksud ibu adalah Lea karena Lea adalah istri Yakub sekaligus bibi Yusuf, juga tidak teliti dan mengandung kesalahan. Lea memang adalah bibi dari Yusuf. Namun Lea tidaklah ikut pergi dengan Yakub ke Mesir sebagaimana pentururan berikut.
Kejadian
46:5. Lalu berangkatlah Yakub dari Bersyeba, dan anak-anak Israel membawa Yakub, ayah mereka, beserta anak dan isteri mereka
46:26 Semua orang yang tiba di Mesir bersama-sama dengan Yakub, yakni anak-anak kandungnya, dengan tidak terhitung isteri anak-anaknya, seluruhnya berjumlah enam puluh enam jiwa.


Tidak disebutkan bahwa Yakub pergi dengan istrinya.
Tidak disebutkan bahwa Yakub pergi dengan Lea.


Bahkan dapat disimpulkan bahwa Lea sudah meninggal sebelum Yakub pergi ke Mesir sesuai dengan penuturan berikut :
Kejadian
49:29 Kemudian berpesanlah Yakub kepada mereka: "Apabila aku nanti dikumpulkan kepada kaum leluhurku, kuburkanlah aku di sisi nenek moyangku dalam gua yang di ladang Efron, orang Het itu,
49:30 dalam gua yang di ladang Makhpela di sebelah timur Mamre di tanah Kanaan, ladang yang telah dibeli Abraham dari Efron, orang Het itu, untuk menjadi kuburan milik.
49:32 dan di situlah juga kukuburkan Lea; ladang dengan gua yang ada di sana telah dibeli dari orang Het."
49:33 Setelah Yakub selesai berpesan kepada anak-anaknya, ditariknyalah kakinya ke atas tempat berbaring dan meninggallah ia, maka ia dikumpulkan kepada kaum leluhurnya.


Pesan diatas dituturkan oleh Yakub pada saat mendekati kematiannya. Tertulis dengan jelas kalimat Yakub ”di situlah juga kukuburkan Lea”. Jadi penuturan Alkitab sangat jelas, Lea sudah meninggal sebelum Yakub pindah ke Mesir dan dimakamkan di Hebron di wilayah Israel sehingga saat pindah ke Mesir tidak disebutkan Yakub membawa Lea.


IV. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal :
1. Teks Al-Qur’an jelas menyatakan parents (ibu bapa) yang hanya dapat diartikan ibu kandung dan bapa kandung
2. Itulah sebabnya Ibn Ishaq dan Tabari dengan mendasarkan pada teks Al-Qur’an berpendapat bahwa ibu kandung Yusuf belum meninggal dan ikut ke Mesir
3. Hingga era Ibn Kathir yang hidup 1301 M – 1373 M muslim masih belum bisa memastikan apakah ibu Yusuf sudah meninggal. Namun pendapat yang kuat adalah ibu Yusuf masih hidup
4. Penjelasan penterjemah Al-Qur’an modern tidak menyelesaikan masalah justru menimbulkan kesalahan baru karena menyebutkan bahwa Lea yang adalah bibi dari Yusuf ikut ke Mesir karena Lea sendiri sudah meninggal sebelum Yakub berangkat ke Mesir
5. Bagaimana orang Yahudi dapat mempercayai Muhammad SAW karena mereka melihat dan mendengar sendiri kesalahan ayat Qurán yang fatal seperti ini.
6. Kesalahan ini lagi-lagi membuktikan bahwa Al-Qur’an tidak lebih dari hasil dengar-dengaran oleh Aulloh SWT dan Muhammad SAW, sama seperti kesalahan-kesalahan lainnya sebagai berikut :

No comments: