loading...

Wednesday, June 29, 2016

Kebohongan Moralitas Pernikahan Muhammad SAW



Postby vivaldi »


I. PENDAHULUAN

Salah satu kebohongan besar yang senantiasa diulang-ulang oleh ulama-ulama Islam adalah pernyataan bahwa pernikahan Muhamamd SAW adalah terutama dengan janda-janda tua yang tidak cantik dan pernikahan itu bukan untuk pemuas nafsu seks Muhammad SAW.
Dua kutipannya adalah sebagai berikut :

Sumber :
Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 99

Rasulullah SAW menikahi 11 orang wanita. Tentu saja hal itu Nabi lakukan bukan untuk menyalurkan nafsu seks, sebab sepuluh diantara sebelas wanita itu nabi nikahi ketika mereka sudah menjanda dan telah tua renta

Sumber :
http://www.eramuslim.com/ust/dll/44ded1f4.htm
Padahal semua wanita yang beliau nikahi tidak lain adalah para janda, yang tidak bisa dikatakan muda, apalagi cantik. Satu-satunya isteri yang dinikahi dalam keadaan perawan hanyalah Aisyah ra. Meski pada usia yang masih muda, tapi ukuran usia nikah di semua peradaban dunia ini tidak bisa disamakan.

(dikutip dari : Jawaban Kepada Eramuslim oleh sdr Ali5196)

Jadi menurut muslim, istri-istri Muhamamd SAW adalah :
• Janda
• Tua renta
• Tidak cantik
• Bukan untuk pemuas nafsu seks

Apakah klaim itu benar. Ataukah tidak lebih dari kebohongan belaka.
Kita akan membahas beberapa kasus berikut ini.

Kutipan utama diambil dari buku :
Muhammad - Kisah Hidup Nabi Berdasarkan Sumber Klasik
Martin Lings
Serambi Ilmu Semesta, Jakarta, 2002.


Buku ini telah mendapat penghargaan dari pemerintah Pakistan dan terpilih sebagai biografi Nabi Muhammad yang terbaik dalam bahasa Inggris saat Konferensi Sirah Nasional di Islamabad tahun 1983. Tahun 1990, pengarangnya memperoleh bintang kehormatan dari Presiden Hosni Mubarak - Mesir

Sejarah Hidup Muhammad
Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury
Robbani Press, Jakarta, 2002


Buku ini adalah pemenang pertama sayembara penulisan Sirah Nabawiyah yang diselenggarakan oleh Rabithah Alam Islami yang berkedudukan di Mekah.

Latar Belakang Perkawinan Nabi SAW
Abbas Jamal
Yayasan Emiliyyatil Abbasiah, Jakarta, 1999


Pembahasan akan dibagi menjadi 2 bagian, dimana bagian pertama membahas istri-istri dan budak Muhammad SAW yang cuantik-cuantik, sementara bagian kedua membahas istri-istri Muhammad SAW yang biasa-biasa saja.


II. ISTRI DAN BUDAK YANG CANTIK / MUDA

1. Aisha

Aisha adalah anak Abu Bakar yang dinikahi oleh Muhammad SAW saat berusia 6/7 tahun, dan sudah disetubuhi oleh Muhammad SAW saat berusia 9 tahun.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 185
… Rasulullah … menikah dengan Aisyah ….. Ketika itu Aisyah berumur enam tahun. Kemudian pada bulan Syawal tahun pertama hijrah, beliau mulai menggaulinya, di Madinah. Ketika itu Aisyah berumur sembilan tahun.

Sumber :
Abbas Jamal, halaman 21
Umur Aisyah waktu itu baru menginjak 7 tahun … tetapi beliau baru serumah dengan Aisyah sebagai suami istri setelah terjadinya hijrah ke Madinah kurang lebih tiga tahun kemudiannya. Bagi Aisyah puteri Abu Bakar yang masih lugu ……

Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html
BAGIAN KEDELAPAN: DARI PEMBATALAN PIAGAM SAMPAI KEPADA ISRA'

Itu sebabnya ia segera melamar putri Abu Bakr, Aisyah. Oleh karena waktu itu ia masih gadis kecil yang baru berumur tujuh tahun, maka yang dilangsungkan baru akad nikah, sedang perkawinan berlangsung dua tahun kemudian, ketika usianya mencapai sembilan tahun.

Perkawinan Nabi dengan Aisyah:
......
Ketika itulah Muhammad menyelesaikan perkawinannya dengan Aisyah bt. Abu Bakr, yang waktu itu baru berusia sepuluh atau sebelas tahun [note - catatan ini dari sdr. curious : ini orang membual kok nggak cross check dulu ya. di hal 151 dia bilang sendiri umur 9, terus malu barangkali mengakui yang sebenarnya, diganti umur 11]. Ia adalah seorang gadis yang lemah-lembut dengan air muka yang manis dan sangat disukai dalam pergaulan. ......
Pertama ia pindah ke tempatnya yang sekarang di samping tempat Sauda di sisi mesjid, ia melihat Muhammad adalah seorang ayah yang penuh kasih-sayang, seorang suami yang penuh cinta-kasih. Ia tidak keberatan ikut bermain-main dengan barang-barang mainannya itu [catatan : lho masih bermain-main dengan barang-barang - boneka?].....


Selain paras mukanya manis, Muhammad SAW sendiri memuji Aisha sebagai wanita yang sempurna dan lezat seperti tharid (info by sdr. nomind).
Sumber :
Sahih Bukhari. Volume 4, Book 55, Number 623:
Narrated Abu Musa:
Allah's Apostle said, "Many amongst men reached (the level of) perfection but none amongst the women reached this level except Asia, Pharaoh's wife, and Mary, the daughter of 'Imran. And no doubt, the superiority of 'Aisha to other women is like the superiority of Tharid (i.e. a meat and bread dish) to other meals."



2. Zainab bint Jash

Zainab, semula adalah istri dari anak angkat Muhammad. Kenyataan bahwa Muhammad menjadikan wanita ini sebagai istrinya merupakan masalah bagi banyak orang termasuk orang-orang Muslim sendiri. Wanita inilah satu-satunya yang dijodohkan Allah kepada Muhammad serta membukukannya dalam Al-Qur’an. Padahal ia tadinya adalah istri dari Zaid bin Haritha yang adalah anak angkat Muhammad sendiri. Keinginan dan api cinta terhadap Zainab mulai muncul ketika keduanya bertemu dirumah Zainab yang masih sebagai Nyonya Zaid.
Sumber :
Lings, halaman 341 – 342 :
Suatu hari, nabi pergi kerumah Zaid …. Ketika beliau datang Zaid sedang tidak ada di rumah. Zainab, karena tidak menyangka akan ada tamu diwaktu-waktu tersebut, sedang berpakaian seadanya. ….. Zainab lari kepintu tanpa mengenakan alas kaki untuk mempersilahkan nabi masuk dan menunggu hingga suaminya kembali. “Dia sedang tidak ada hai Rasulullah” katanya, tetapi demi bapak dan ibuku, silahkan masuk”. Saat Zainab berdiri dipintu, ia tampak berseri-seri dan riang gembira, dan nabi kagum oleh kecantikannya’.

Atau penuturan yang berikut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 55
Tapi apa lacur, sedang baginda nabi mengucapkan asalamu’alaikum sebagaimana lazimnya berliau bertamu, maka yang menjawab adalah Zainab istri Zaid yang dalam keadaan sedang terburu-buru membetulkan pakaiannya yang belum sempurna terpakai. Tentu saja hal ini berakibat tampaknya sebagian aurat Zainab oleh Rasulullah… Setengah riwayat menyatakan bahwa Zainab dalam keadaan berpakaian tipis ……

Menurut Encyclopedia Wikipedia, Zainab lahir 593 dan dinikahi Muhammad SAW sekitar 628 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Zaynab_bint_Jahsh
Zaynab bint Jahsh (born c. 593) …… The estimation places the marriage in 628.

Berarti saat dinikahi oleh Muhammad SAW, Zainab berusia sekitar 35 tahun. Yah, belum tua rentalah. Masih kira-kira sekitar usia Paramitha Rusady saat bercerai dari Gunawan. Dan jelas Zainab adalah wanita cantik yang dilihat oleh Muhammad SAW dalam kondisi berpakaian seadanya dan tipis lagi sehingga Muhammad SAW tidak dapat menahan nafsunya untuk menikahi Zainab


3. Safiah

Dalam peperangan di Khaibar, pasukan Islam menaklukkan kaum Yahudi Khaibar. Akibat peperangan tersebut Safiah yang baru berusia 17 tahun kehilangan suaminya yang bernama Kinanah yang baru menikahinya 1 bulan. Safiah yang cantik jelita kemudian diambil sebagai istri oleh Muhammad SAW.
Sumber :
Lings, halaman 427, 429
Bukan wanita itu saja yang kehilangan ayah dan suaminya ditangan kaum muslim. Diantara para tawanan yang ditahan karena Kinanah menyembunyikan hartana itu ada seorang janda, Safiah putrid Huyay…. Janda itu berusia tujuh belas tahun dan baru menikah denganKinana satu dua bulan sebelum Nabi berangkat dari Madinah. ……
Pusat keprihatinan istri-istri nabi adalah hadirnya sosok yang tidak diduga dirumah tangga mereka, Safiah yang belia dan cantik…….. Aisah menanyakan kepada Umm Salamah tentang teman baru mereka itu, “Ia memang benar-benar cantik”, kata Umm Salamah, “dan Rasulullah sangat mencintainya”


Safiah sebetulnya telah diambil oleh Dihyah, namun setelah Muhamamd SAW melihat betapa cantiknya Safiyah maka diambilnya Safiyah dari tangan Dihyah.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 561 – 562
Dihyah bin Khalifah al Kalabi muncul dan berkata, “Wahai nabi Allah, berikanlah kepadaku satu tawanan wanita.” Beliau berkata,”Pergilah dan ambil satu tawanan wanita.” Dihyah kemudian mengambil Safiyah binti Huyay. Setelah itu datang seseorang kepada Nabi dan berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah anda memberikan Safiyah putri pemimpin bani Quraizah dan bani Nadhir kepada Dihyay? Safiyah hanya pantas milik anda.” “Panggil dia bersama Safiyah!” kata beliau.
Dihyah datang bersama Safiyah. Setelah memandangi Safiyah, nabi berkata kepada Dihyah, “Ambillah tawanan wanita selainnya!”.


Yah setelah melihat betapa cantiknya Safiyah yang masih berusia 17 tahun, Muhamamad SAW dengan teganya mengambil Safiyah dari Dihyah. Kok jadi plin-plan yah begitu melihat wanita cantik.


4. Juwariya

Dalam salah satu peperangannya, pasukan Islam berhasil mengalahkan suku Mustaliq yang dipimpin oleh Harits, anaknya yang bernama Juwariya menjadi tawanan. Dalam salah satu kesempatan Juwariya ingin menemui Muhammad SAW untuk membicarakan pembebasannya. Saat itu Muhammad SAW sedang berada di rumah Aisah dan solusi yang diajukan Muhammad SAW setelah melihat kecantikan Juwariya adalah dengan menikahinya.
Sumber :
Lings, halaman 386 – 387
Aisah yang membukakan pintu bagi Juwariya, yang setelah itu menuturkan, “Juwariya wanita yang sangat cantik. Siapapun lelaki yang melihatnya, pasti terpikat olehnya. Dan ketika aku melihatnya dipintu kamarku, aku diliputi perasaan was-was karena aku tahu, nabi akan melihat wanita ini seperti yang kulihat.” Kekuatiran Aisah terwujud karena nabi Muhammad memang menawarkan untuk menikahinya, dikatakan oleh nabi Muhammad : “Aku akan menebus pembebasanmu dan menikahimu.” Juwariya menerima pernikahan ini dengan senang hati.

Perang dengan bani Mustaliq terjadi pada tahun 6 H.
Sementara Juwariya meninggal pada tahun 56 H dalam usia 70 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 65
Beliau wafat pada bulan Raiul Awal tahun 56 H dalam usia 70 tahun.

Jadi pada saat dinikahi Muhammad SAW, Juwaria berumur 70 – (56 – 6) = 20 tahun.
Dari sumber buku Abbas Jamal diatas, tidak disebutkan bahwa Juwaria pernah menikah sebelumnya, jadi sangat mungkin masih perawan ting-ting. Sementara Muhammad SAW sendiri saat itu sudah berusia sekitar 61 tahun.


5. Maria Qibtidaiya

Maria adalah seorang budak wanita yang dihadiahkan oleh seorang gubernur Mesir kepada Muhammad SAW dan dia adalah seorang wanita yang cantik.
Sumber :
Lings, 439 – 440
Surat nabi kepada Muqawqis yang mengajaknya agar memeluk Islam ditolak, tetapi pemerintah Mesir membalas dengan mengirimkan hadiah yang banyak : seribu keeping emas, dua puluh jubha terbuat dari bahan yang bagus, seekor bagal, seekor keledai betina, dan hadiah persembahan dua budak Kristen Koptik Mesir yang dikawal oleh seorang pertapa tua. Kedua gadis itu bersaudara, Maria dan Sirin, dan keduanya sama-sama cantik, tapi Maria lebih cantik lagi dan nabi sangat mengaguminya. Sirin dinikahkan dengan Hassan ibn Tsabit dan Maria dinikahi nabi sendiri. Ia ditempatkan dirumah yang dahulu dihuni Safiah … Disanalah nabi mengunjunginya siang dan malam. Namun istri-istrinya menjadi cemburu secara terang-terangan hingga Maria menjadi tidak nyaman. Akhirnya ia ditempatkan di Madinah atas. Pada mulanya Aisah dan istri lainnya merasa lega, tapi mereka segera merasa sia-sia, karena nabi tetap saja berkunjung kepada Maria, dan bertambah jarak justru memperlama ketidakhadiran nabi dari sebelumnya.

Jika bukan untuk pemuas nafsu seks, tentu saja Muhammad SAW akan memilih yang lebih jelek dan tidak akan dikunjungi siang dan malam sampai istri-istrinya protes.

Status Maria sendiri tidaklah jelas, apakah dia dinikahi oleh Muhammad SAW atau tetap sebagai budak. Berapa usianya saat dinikahi (?) Muhammad SAW tidak dapat dipastikan, ada yang menyebutkan sekitar 20 tahun. Dan karena diberikan sebagai hadiah, dapat diyakini kalau Maria adalah perawan karena mana mungkin sang gubernur menghadiahkan janda yang sudah tua renta dan peot kepada Muhammad SAW.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Maria_al-Qibtiyya
Her birthdate is unknown, though she was probably young when she was presented. Some Islamic accounts say that she was twenty, but no primary source mentions her age.
Tahun kelahirannya tidak diketahui, meskipun sangat mungkin dia masih muda saat dihadiahkan. Beberapa sumber Islam menyatakan bahwa dia berusia 20 tahun, namun tidak ada sumber utama yang menyatakan usianya.


Malangnya Maria sendiri tidak berusia panjang, dia meninggal lima tahun setelah meninggalnya Muhammad SAW.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 82
Tinggallah Maria hidup sendirian. Kehidupannya banyak menutup diri dari pergaulan. Hanya saja banyak berziarah ke makam suami dan anaknya, kadangkala berkunjung ke kediaman kakaknya Sirin. Lima tahun sesudah wafatnya Rasulullah disusul lagi dengan wafatnya Maria Kibtiah, tepatnya tahun ke 16 H.

Pernikahan (?) itu sangat mungkin sekitar tahun 7 / 8 H, disusul dengan meninggalnya Ibrahin (anak Muhammad SAW dengan Maria) ditahun 10 H dan Muhammad SAW meninggal ditahun 11 H. Berarti Maria meninggal diusia sekitar 20 + (11 + 5 – 8) = 28 tahun. Masih sangat muda. Mungkin saja dia tertekan dengan kehidupannya ditanah Arab sehingga tidak berumur panjang.


6. Hafsah

Hafsah adalah putrid dari Umar. Sebelum menikah dengan Muhammad SAW, Hafsah telah menikah dengan Khunais yang gugur saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad SAW dilakukan sekitar 7 bulan setelah Hafsah menjanda.
Sumber :
Sejarah Hidup Muhammad
Muhammad Husain Haekal
diterjemahkan dari bahasa Arab oleh Ali Audah
Penerbit PUSTAKA JAYA
Jln. Kramat II, No. 31 A, Jakarta Pusat
Cetakan Kelima, 1980
http://media.isnet.org/islam/Haekal/Muhammad/index.html

BAGIAN KEEMPATBELAS: ANTARA BADR DAN UHUD
Sebelum itu Hafsha adalah isteri Khunais – termasuk orang yang mula-mula dalam Islam - yang sudah meninggal tujuh bulan lebih dulu sebelum perkawinannya dengan Muhammad.


Usia Hafsah sendiri saat Khunais gugur baru 18 tahun, yang berarti dia dinikahi Muhammad SAW saat berusia sekitar 19 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 38
Khunais gugur sebagai pahlawan syuhada dalam perang Uhud, maka tinggallah Hafsah sebagai janda mujahidin dalam usia 18 tahun.

Yah, usia 18/19 tahun jelas belum tua rentalah. Masih seger-segernya tuh.


7. Hindun binti Abu Umaiyah / Ummu Salamah

Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 45 – 46 dan 50.
Hindun adalah janda dari Abu Salmah yang memiliki 4 oang anak. Abu Salmah sendiri meninggal di tahun 4 H. Setelah menjanda banyak pria yang ingin meminang Hindun diantaranya adalah Abu Bakar dan Umar. Namun pinangan kedua pria ini ditolak oleh Hindun. Kemudian barulah Muhammad SAW mengajukan pinangan yang diterima oleh Hindun. Pernikahan dilaksanakan tahun 4 H bulan Syawal. Hindun meninggal sekitar tahun 59 H dalam usia 84 tahun.
Berarti saat dinikahi Muhammad SAW ditahun 4 H Hindun berusia 84 – 55 = 39 tahun.
Namun sumber Encyclopedia Wikipedia menyebutkan bahwa Hindun lahir sekitar tahun 596 M.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Umm_Salama_Hind_bint_Abi_Umayya
Hind bint Abi Umayya (c. 596 - 680), also called as Umm Salama (Mother of Salama)

Jika ini benar berarti saat dinikahi Muhammad ditahun 4 H, Hindun berusia 626 – 596 = 30 tahun.
Fakta bahwa banyak pria ingin menikahi Hindun adalah karena dia adalah wanita yang cantik.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 47
Ummu Salamah ini disamping cantik, cerdas orangnya, cekatan dalam banyak hal, berwibawa dan mempunyai wawasan berpikir yang luas.

Makanya tidak heran kalau Abu Bakar, Umar dan Muhammad SAWpun ngiler melihat kecantikan Hindun. Jika penuturan Wikipedia benar, berarti Hindun mungkin seperti seorang Alya Rohali, janda yang berusia sekitar 30 tahunan dan masih cantik.


8. Raihana

Dalam perang melawan kaum Yahudi bani Quraiza, pasukan Islam memancung sekitar 700 laki-laki dan membiarkan wanita dan anak-anak. Satu dari wanita yang menjadi janda adalah Raihana yang sangat cantik.
Sumber :
Lings, halaman 374
Sedangkan wanita dan anak-anak lainnya, berikut harta bendanya dibagi-bagikan kepada setiap orang yang ikut serta dalam pengepungan itu. Sebagian besar tawanan ditebus oleh bani Nadhir di Khaybar. Sementara bagian nabi, beliau memilih Raihana, putrid Zayd dari Nadhir yang dinikahkan dengan lelaki Qurayzah. Ia sangat cantik dan tetap menjadi budak nabi sampai meninggal dunia lima tahun kemudian …. Setelah jelas bahwa Raihana tidak hamil, nabi menemuinya dan menawarinya untuk dibebaskan dan dijadikan sebagai istrinya. Namun ia menjawab, “Hai Rasulullah, biarkanlah aku berada dalam kekuasaannu. Itu akan lebih mudah bagiku dan bagimu.”

Saat meninggal Raihana tetap memilih status sebagai budak, dia menolak untuk dinikahi oleh Muhammad SAW.

Ada satu pelajaran moral yang menyedihkan disini.
Sumber :
Lings, halaman 373
Pagi harinya, Nabi memerintahkan agar menggali parit yang panjang, dalam dan sempit dilokas ipasar. Kaum pria, semuanya kira-kira 700 orang dibagi dalam beberapa kelompok kecil, dan setiap kelompok disuruh duduk disepanjang parit yang akan menjadi tmpat pemakaman mereka. Kemudian Ali, Zubayr dan para sahabat lain yang lebih muda memenggal kepala mereka, masing-masing dengan sabetan pedang.

Bani Quraizha dimusnahkan oleh Muhammad SAW dengan membunuh seluruh kaum lelakinya, termasuk suami Raihana. Kemudian dengan entengnya Muhammad SAW meniduri Raihana.
Bisa dibayangkan bagaimana perasaan Raihana dan tekanan jiwa yang harus dia hadapi sehingga tidak mengherankan jika Raihana tidak berusia panjang dimana dia meninggal 5 tahun setelah kejadian pemusnahan bani Quraizah.

Tidak jelas berapa usia Raihana saat disetubuhi oleh Muhammad SAW, yang pasti tentu masih muda dan sangat cantik. Mungkin seperti Wulan Guritno yang sekalipun janda namun masih cantik sekali.


III. ISTRI-ISTRI YANG TUA / TIDAK CANTIK

Diatara istri-istri Muhammad memang ada yang berusia “tua” dan tidak dilaporkan cantik.

1. Khadijah

Khadija yang menikahi Muhammad SAW saat dia sudah berusia 40 tahun dan adalah seorang janda kaya raya.
Sumber :
Mubarakfury, halaman 65 – 66
Khadijah binti Khuwailid adalah seorang wanita pedagang yang mulia dan kaya raya…..Pernikahan itu berlangsung 2 bulan setelah kepulangan beliau dari Syam …. Ketika itu,Khadijah berusia 40 tahun dan ditengah-tengah kaumnya, Khadijah termasuk yang terbaik dari segi nasab, kekayaan dan pemikiran.

Yah, memang seperti pucuk dicinta ulam tiba : Muhammad SAW seorang pemuda miskin yang hanya sekedar penggembala kambing dinikahi oleh Khadijah janda kaya raya dan pengusaha sukses.

Hanya satu yang harus dijaga oleh Muhammad SAW yaitu : jangan berani-berani melirik wanita lain karena jika itu dilakukan maka Muhammad SAW akan dapat ditendang keluar dari rumah dan kemewahan Khadijah sehingga menjadi penggembala kambing lagi.


2. Saudah

Muhammad SAW menikahi Saudah di tahun 10 kenabian. Tidak jelas berapa usia Saudah saat menikah dengan Muhammad SAW. Saudah meninggal tahun 54 H dalam usia sangat lanjut.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 18
Beliau wafat tahun 54 H yang berarti 44 tahun sudah nabi wafat dalam umur yang begitu lanjut ….

Jika kita asumsikan Saudah meninggal diusia 90 tahun, berarti saat dia dinikahi oleh Muhammad SAW berusia 90 – 54 = 36 tahun.
Saudah sendiri adalah wanita yang tidak menarik dan berbadan besar (gemuk).
Sumber :
Sahih Muslim
Book 026, Hadith Number 5395.

'Aisha reported that Sauda (Allah he pleated with her) went out (in the fields) in order to answer the call of nature even after the time when veil had been prescribed for women. She had been a bulky lady, significant in height amongst the women, and she could not conceal herself from him who had known her.
Aisha melaporkan …….. Dia adalah wanita yang amat besar, lebih tinggi diantara wanita, dan dia tidak dapat menyembunyikan dirinya dari siapapun yang telah mengenalnya.


Karena Saudah sudah tua dan gemuk (badan besar), lagipula Muhammad SAW sudah punya banyak istri dan budak yang cuantik-cuantik dan muda-muda, makanya Muhammad SAW tidak memiliki nafsu sexual terhadap Saudah dan berniat menceraikannya. Akibatnya Saudah harus tahu diri dan memberikan jatah malam harinya kepada Aisha yang masih belasan tahun dan bertenaga full power bagaikan bionic woman sehingga bisa memuaskan diranjang. Rancana Muhammad SAW menceraikan Saudah dibatalkan setelah Saudah rela memberikan “jatah sexnya” kepada Aisha sebagaimana terekam dalam QS 4 : 128 …. Dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka) …..
Berikut latar belakang ayat diatas sesuai tafsir Ibn Kathir.
Sumber :
Tafsir Ibn Kathir
http://www.theholybook.org/en/a.46072.html
(And making peace is better). …… and that this settlement is better than divorce. For instance, the Prophet kept Sawdah bint Zam`ah as his wife after she offered to forfeit her day for `A'ishah. By keeping her among his wives, his Ummah may follow this kind of settlement. Since settlement and peace are better with Allah than parting,
(dan perdamaian itu lebih baik) …. Dan penyelesaian ini lebih baik dari perceraian. Sebagai contoh, Rasulullah mempertahankan Saudah binti Zamah sebagai istrinya setelah Saudah menawarkan untuk memberikan jatah harinya kepada Aisha. Dengan mempertahankan Saudah sebagai istrinya, umatnya bisa mengikuti penyelesaian seperti ini. Karena penyelesaian dan perdamaian lebih baik bagi Allah dibabingkan perceraian.


Tafsir diatas tidak menuliskan kenapa Muhammad SAW mau menceraikan Saudah. Kita bias melihat alasannya dalam sahih Muslim berikut yaitu karena Saudah sudah tua.
Sumber :
Sahih Muslim, Book 008, Hadith Number 3451.
…….. As she became old, she had made over her day (which she had to spend) with Allah's Messenger (may peace be upon him) to 'Aisha. She said: I have made over my day with you to 'Aisha. So Allah's Messenger (may peace be upon him) allotted two days to 'Aisha, her own day (when it was her turn) and that of Sauda.
Ketika dia (Saudah) menjadi tua, dia telah memberikan jatah harinya bersama Rasulullah kepada Aisha ….


Atau Sahih Bukhari berikut (terjemahan oleh sdr. Nomind).
Sumber :
Sahih Bukhari. Vol 3, Book 47. Gifts. Hadith 766.
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... ari/047.sb t.html#003.047.766

Narrated By 'Aisha : Whenever Allah's Apostle wanted to go on a journey, he would draw lots as to which of his wives would accompany him. He would take her whose name came out. He used to fix for each of them a day and a night. But Sauda bint Zam'a gave up her (turn) day and night to 'Aisha, the wife of the Prophet in order to seek the pleasure of Allah's Apostle (by that action).

Terjemahan :
Diriwayatkan oleh Aisha: Manakala Rasulullah ingin berpergian, dia akan mengundi siapa isterinya yang akan menemani dia. Dia akan membawa isteri yang namanya terundi. Dia biasanya menetapkan kepada setiap dari mereka satu hari dan satu malam. Tetapi Sauda bint Zam'a melepaskan (gilirannya) siang dan malam dia kepada Aisha, isteri Nabi, demi untuk mencari kesenangan Rasulullah (dengan perbuatan demikian)


Jadi begitukan sikap melindungi istri yang tua dan jelek??.
Apa kesalahan Saudah??
Kesalahan Saudah adalah karena dia tua dan berbada besar, mungkin cenderung gemuk dan tidak lezat seperti tharid ala Aisha.
Saat sudah tua dan tidak menarik, terus diancam cerai oleh Muhammad SAW agar yang bersangkutan dapat terbebas dari kuajiban untuk memenuhi hasrat seksual sang istri dan berpaling ke istri lainnya yang jauh lebih muda dan lezat seperti tharid.


3. Zainab binti Khuzaimah

Zainab adalah janda dari Ubaid bin Haris yang meninggal saat perang Uhud. Pernikahan dengan Muhammad SAW dilakukan sekitar 4 bulan atau 8 bulan sebelum Zainab meninggal pada tahun 4 H diusia 30 tahun.
Sumber :
Abbas Jamal, halaman 43
Pergaulan rumah tangga Rasulullah dengan Zainab tidaklah berlansung lama. Setengah riwayat mengatakan hanya selama 8 bulan, ada pula yang menyampaikan sekitar 4 bulan saja. …. Para sejarawan mengatakan bahwa Zainab meninggal dalam usia 30 tahun pada tahun ke 4 hijrah.


4. Ramlah binti Abu Sufyan / Ummu Habibah

Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 72 - 74.
Ramlah adalah anak Abu Sufyan yang dinikahkan dengan Abdullah bin Jahasy yang dikaruniai seorang anak perempuan. Mereka termasuk golongan yang ikut hijrah ke Habasyah. Namun di Habasyah Abdullah bin Jahasy pindah agama menjadi Nasrani dan jadilah Ramlah hidup sendiri. Pernikahan dengan Muhamamad SAW sendiri terjadi ditahun 7 H, saat itu Ramlah telah berusia 40 tahun.
Namun uniknya lagi-lagi sumber Encyclopedia Wikipedia memberikan data yang lebih muda.
Sumber :
http://en.wikipedia.org/wiki/Ramlah_bint_Abi-Sufyan
Ramlah binti Abi-Sufyan, aka Umm Habiba, was the daughter of Abu Sufyan. She was born c. 595 and died in 662 or 666.

Jika data Wikipedia benar maka usia Ramlah saat dinikahi oleh Muhammad ditahun 7 H adalah 629 – 595 = 34 tahun.


5. Maimunah

Kisah hidup berikut disarikan dari buku Abbas Jamal halaman 84 - 86.
Maimunah adalah istri terakhir Muhammad SAW. Berasal dari keluarga bangsawan Quraish. Saat Muhammad SAW melakukan ibadah haji ditahun 7 H, maka oleh pamannya yang bernama Abbas bin Abdul Muthalib diusulkan agar Muhammad menikahi Maimunah yang akan menguatkan ikatan persaudaraan. Muhammad SAW setuju dan pernikahan dilakukan di Saraf sektiar 10 km dari Mekah. Usia Maimunah saat itu sekitar 30 tahun.

Maimunah adalah janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi
Sumber :
Buku Pintar Agama Islam
Syamsul Rijal Hamid
Penebar Salam, Bogor, 2002, halaman 102

Maimunah binti Al-Harits Al Hilaliyah, istri terakhir nabi, seorang janda dari Aba Rahim bin Abdi I’zzi


IV. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat disumpulkan sebagai berikut :

1. Setidaknya 7 orang wanita yang dinikahi / dijadikan gundik Muhammad SAW adalah wanita-wanita yang digambarkan “cantik” dan “sangat cantik”

2. Usia mereka saat berhubungan dengan Muhammad SAW adalah :
a. Aisha, usia 9 tahun, status perawan, manis dan lezat seperti tharid
b. Zainab binti Jash, usia 35 tahun, janda, cantik
c. Safiya, usia 17 tahun, janda, cantik
d. Juwariya, usia 20 tahun, perawan (?), cantik
e. Maria, usia 20 tahun, perawan, cantik
f. Hindun, usia 30 tahun, janda, cantik
g. Raihana, usia tidak diketahui, janda, cantik
h. Khadijah = 40 tahun, status janda, kaya raya
i. Saudah = kira-kira 36 tahun, status janda, badan besar (gemuk), hendak dicerai Muhammad SAW
j. Zainab binti Khuzaimah = 30 tahun, status janda
k. Ramlah = 34 tahun, status janda
l. Maimunah = 30 tahun, status janda

3. Wanita bagi Muhammad SAW jelas adalah pemuas nafsu seks yang sangat tinggi, terbukti Muhammad SAW tidak memiliki gairah terhadap Saudah yang mulai tua dan badanya besar (gemuk) hingga berniat menceraikannya. Sebaliknya siang dan malam menghabiskan waktunya dengan Maria yang cantik jelita dan masih muda.

4. Muhammad SAW jelas menyukai wanita-wanita cantik, terbukti dari komentar Aisha saat berjumpa dengan Juwariya, saat memilih Maria yang lebih cantik dari Siren dan saat merebut Safiah dari Dihyah.

5. Nilai moral Muhammad SAW dalam urusan dengan wanita ternyata harus dibangun diatas kebohongan klaim bahwa 10 istrinya tua renta dan tidak cantik. Menyedihkan dan kasihan sekali.


Sekian

No comments: