loading...

Wednesday, June 29, 2016

Kontradiksi Qur'an (1) : Samiri Di Jaman Musa



Postby vivaldi » 

I. PENDAHULUAN

Muslim meyakini bahwa al-Qur’an adalah sebuah buku yang ditulis oleh Aulloh SWT sendiri sebelum Aulloh SWT menciptakan segala sesuatu.

Sumber :
Sahih Bukhari. Volume 9, Book 93, Number 643:
http://www.usc.edu/dept/MSA/fundamental ... 09.093.643

Narrated Abu Huraira :
I heard Allah's Apostle saying, "Before Allah created the creations, He wrote a Book (wherein He has written): My Mercy has preceded my Anger." and that (Book) is written with Him over the Throne."
Dikisahkan Abu Huraira :
Aku mendengar Rasulullah berkata, “ "Sebelum Allah menciptakan ciptaanNya, Dia menulis sebuah buku (dimana didalamnya Dia telah menuliskan) : “RahmatKu telah melampaui kemarahanKu.” dan buku itu telah ditulisnya diatas tahta”


Karena Al-Qur’an diklaim berasal dari sisi Aulloh SWT maka dikatakan tidak mungkin ada pertentangan yang banyak.
QS 4 : 82 :
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an?. Kalau kiranya Al-Qur’an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.


Ayat ini sendiripun sebetulnya tidak jelas artinya. Apa yang didefinisikan dengan PERTENTANGAN YANG BANYAK?. Apakah ini berarti boleh ada pertentangan asal sedikit saja. Tampaknya Allah SWT tidak berani menjamin dengan kata-kata yang menyakinkan, misalkan Al-Qur’an itu dari Allah, maka mereka TIDAK AKAN DAPAT MENEMUKAN SATU KESALAHANPUN.

Aulloh tampaknya tahu benar kalau Al-Qur’an yang ditulisnya mengandung beberapa pertentangan. Tulisan kontradiksi Al-Qur’an kali ini akan membahas tentang ”SAMIRI”, yaitu orang yang memimpin pemujaan anak lembu emas pada jaman nabi Musa.


II. SAMIRI MENURUT SUMBER ISLAM

Dalam QS 20 : 85 – 99 disebutkan seorang tokoh yang disebut Samiri yang memimpin pemujaan anak lembu, segera setelah Musa naik ke gunung At-Tur.
QS 20
(20:85)
Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri [938].
(20:87)
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kemauan kami sendiri, tetapi kami disuruh membawa beban-beban dari perhiasan kaum itu, maka kami telah melemparkannya, dan demikian pula Samiri melemparkannya [939]",
(20:88)
kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lobang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara [940], maka mereka berkata: "Inilah Tuhanmu dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa".


Siapa Samiri?
Identitas Samiri ini tidaklah jelas dalam Al-Qur’an yang katanya buku yang sangat jelas dan mendetail.
QS (2:99)
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik.


Sekalipun diklaim jelas, ironisnya Al-Qur’an yang katanya made in tuhan justru harus dijelaskan oleh penjelasan manusia yang tidak jelas dan saling berbeda antara yang satu dengan lainnnya

1. Menurut Departemen Agama
Menurut catatan kaki Al-Qur’an versi Departeman Agama, Samiri adalah :
[938] Samiri ialah seorang dan Bani Israil dari suku Assamirah

Namun jika kita mengacu kepada Alkitab jelas tidak ada sama sekali informasi tentang keberadaan suku Assamirah ini. Tim Departemen Agamapun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut tentang suku Assamirah ini. Sangat mungkin Assamirah yang dimaksud adalah penduduk wilayah Samaria sesuai penuturan Alkitab.

2. Menurut Ibn Abbas
Pendapat Ibn Abbas terekam dalam tafsir Ibn Kathir. Menurut Ibn Abbas, Samiri adalah orang dari suku Bajarma yang bernama Musa bin Zafar. Namun lagi-lagi tidak ada penjelasan yang komprehensif tentang apa dan siapa itu suku Bajarma.

Sumber :
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=20&tid=32372
Musa said to As-Samiri, "What caused you to do what you did What presented such an idea to you causing you to do this'' Muhammad bin Ishaq reported from Ibn `Abbas that he said, "As-Samiri was a man from the people of Bajarma, a people who worshipped cows. He still had the love of cow worshipping in his soul. However, he acted as though he had accepted Islam with the Children of Israel. His name was Musa bin Zafar.'' …….

Penjelasan inipun mengandung kekonyolan, sejak kapan Musa dan orang Israel memeluk Islam???????

3. Menurut Qatadah
Pendapat Qatadah terekam dalam tafsir Ibn Kathir. Menurut Qatadah, Samiri adalah orang dari wilayah Samarra, yang sangat mungkin adalah wilayah Samaria dalam Alkitab.
Sumber :
http://www.tafsir.com/default.asp?sid=20&tid=32372
……. Qatadah said, "He was from the village of Samarra.''

Dengan melihat kemiripan kata Samaria dengan Samiri, dan penjelasan Qatadah bahwa Samiri adalah penduduk Samarra maka dapat dikatakan bahwa Samiri adalah orang Samaria yang berasal dari kota Samaria.


III. KONTRADIKSI YANG NYATA

Permasalahan yang muncul adalah karena Samaria sebagai etnik dan sebagai wilayah pemukiman baru ada lama setelah era Musa. Perisitwa keluaran dari Mesir sendiri diperkirakan terjadi sekitar 1350 SM (Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, jilid 1, halaman 606).

Wilayah Samaria sendiri adalah berlokasi di Israel Utara sesuai gambar berikut.
Image


III.1 SAMARIA SEBAGAI ETNIK

Pandangan umum tentang orang Samaria secara garis besar terbagi menjadi 3 yaitu :

1. Etnik campuran antara orang Israel Utara yang tinggal di Samaria dengan orang asing
Sumber :
Ensiklopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Samaritan

The Encyclopaedia Judaica (under "Samaritans") summarizes both past and the present views on the Samaritans' origins. It says:
Until the middle of the 20th Century it was customary to believe that the Samaritans originated from a mixture of the people living in Samaria and other peoples at the time of the conquest of Samaria by Assyria (722/1 BC). …….
Ensiklopedia Yudaica menyimpulkan pendapat lalu dan sekarang tentang asal usul orang Samaria. Dikatakan :
Hingga pertengahan abad 20 secara umum diyakini bahwa orang Samaria adalah berasal dari etnik campuran antara mereka yang tinggal di Samaria dengan orang-orang asing pada masa penaklukan Samaria oleh Asyiria (722/1 SM)


Peristiwa penaklukan kerajaan Israel Utara ditahun 722/1 SM, pembuangan ke Babylon dan masuknya orang-orang asing ke Samaria terekam dalam Alkitab :
2 Raja-Raja
17:5 Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya.
17:6 Dalam tahun kesembilan zaman Hosea maka raja Asyur merebut Samaria. Ia mengangkut orang-orang Israel ke Asyur ke dalam pembuangan dan menyuruh mereka tinggal di Halah, di tepi sungai Habor, yakni sungai negeri Gozan, dan di kota-kota orang Madai.
17:24. Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta, dari Awa, dari Hamat dan Sefarwaim, lalu menyuruh mereka diam di kota-kota Samaria menggantikan orang Israel; maka orang-orang itupun menduduki Samaria dan diam di kota-kotanya.


Jika pendapat ini kita anut, maka akan menempatkan Al-Qur’an dalam kesalahan besar karena terminologi orang Samaria belum ada dijaman Musa dan baru muncul sekitar tahun 722/1 SM atau sekitar 700 tahun (1350 – 722) setelah era keluaran dari Mesir

2. Orang asing yang ditempatkan di Samaria setelah peristiwa penaklukan kerajaan Israel Utara
Pandangan ini dianut oleh orang Yahudi. Jadi dalam pandangan mereka, orang Samaria bukanlah bagian dari orang Israel Utara. Peristiwa penaklukan kerajaan Israel Utara terekam dalam 2 Raja-Raja 17 yang dikutipkan diatas. Sejarawan Yahudi abad pertama masehi Josephus Flavius menyebutkan orang Samaria sebagai orang Cuthen yang adalah orang asing yang ditempatkan oleh penguasa Asyiria di wilayah Samaria.
Sumber :
Antiquities, Buku IX, pasal 14
Josephus Flavius

1. WHEN Shalmaneser, the king of Assyria, …… besieged Samaria three years, and took it by force in the ninth year of the reign of Hoshea, ….. and transplanted all the people into Media and Persia ….. and when he had removed these people out of this their land he transplanted other nations out of Cuthah, ….
3. But now the Cutheans, who removed into Samaria, ……. …….. are called in the Hebrew tongue Cutlans, but in the Greek tongue Samaritans.

1. Ketika Shalmaneser, raja Asyiria … mengepung Samaria selama tiga tahun, dan merebut dengan kekuatan ditahun kesembilan raja Hoshea … dan mendeportasikan semua penduduknya ke Media dan Persia ….. dan ketika dia telah memindahkan semua penduduk keluar dari tanah mereka, dia menempatkan penduduk lain dari Cuthah ….
3. Namun sekarang orang Cuthah, yang dipindahkan ke Samaria … disebut dengan nama Cutlan dalam bahasa Ibrani, dalam bahasa Yunani disebut Samaritans


Cuthah adalah Kuta dalam Alkitab terjemahan Indonesia.
2 Raja-Raja
17:24. Raja Asyur mengangkut orang dari Babel, dari Kuta ......


Namun pandangan bahwa orang Samaria adalah murni orang asing dari Cuthah banyak diragukan oleh ahli-ahli masa kini. Menurut catatan arkeologis, tidak semua orang Israel Utara dipindahkan, jumlah orang Israel Utara yang dipindahkan ke Persia adalah sekitar 27.290 orang.
Sumber :
Ensiklopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Samaritan

In approximately 721 BC, the Assyrians conquered the Northern Kingdom and captured its capital city of Samaria. The records of Sargon II of Assyria indicate that he deported 27,290 inhabitants of the region.
Sekitar tahun 721 SM, orang Asyiria menaklukan kerejaan (Israel) Utara dan merebut ibu kota Samaria. Catatan dari Sargon II dari Asyiria mengindikasikan bahwa dia mendeportasikan 27.290 penduduk dari wilayah tersebut.


Josephus juga tidak tepat jika mengatakan bahwa semua orang Israel utara dideportasikan ke Persia dan Media karena Alkitab jelas mencatat keberadaan orang-orang Efraim dan Manasye dijaman Yosia memerintah di kerajaan Yehuda sekitar 640/39 – 609 SM
2 Tawarik
34:1. Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
…….
34:9 Maka datanglah mereka kepada imam besar Hilkia dan menyerahkan kepadanya uang yang telah dibawa ke rumah Allah dan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Lewi, yakni oleh para penjaga pintu, dari orang-orang Manasye dan Efraim, dan dari semua orang yang masih tinggal dari Israel, pula dari seluruh orang Yehuda dan Benyamin, dan dari penduduk Yerusalem.


Selain itu Josephus juga tidak tepat saat mencatat bahwa peristiwa penaklukan kerajaan Israel Utara terjadi pada era Shalmaneser, karena penaklukan baru berhasil dilakukan pada era penggantinya yaitu Sargon II. Alkitab mencatat bahwa pengepungan dimulai oleh Shalmaneser, namun saat penaklukan Alkitab hanya menuliskan kata “raja”, tanpa menyebutkan nama yang mengindikasikan bahwa penaklukan tidak dilakukan oleh Salmaneser.
2 Raja-Raja
17:5 Kemudian majulah raja Asyur menjelajah seluruh negeri itu, ia menyerang Samaria dan mengepungnya tiga tahun lamanya.


Memang sangat mungkin Yosephus menulis secara subyektif karena adanya ketidaksukaan orang Israel umumnya kepada orang Samaria

3. Suku keturunan Efraim dan Manasye (anak Yusuf)
Namun belakangan muncul pendapat lain yang bersumber dari orang Samaria sendiri yang menyatakan mereka adalah keturunan Efraim dan Manasye sebagaimana terekam dalam Ensiklopedia Yudaica yang dikutip oleh Ensiklopedia Wikipedia berikut :
Sumber :
Ensiklopedia Wikipedia
http://en.wikipedia.org/wiki/Samaritan

The Encyclopaedia Judaica (under "Samaritans") summarizes both past and the present views on the Samaritans' origins. It says:
…... Reconsideration of this passage, however, has led to more attention being paid to the Chronicles of the Samaritans themselves. With the publication of Chronicle II (Sefer ha-Yamim), the fullest Samaritan version of their own history became available: ….…, the Samaritans are the direct descendants of the Joseph tribes, Ephraim and Manasseh
… Penelaahan ulang atas ayat ini, bagaimanapun, telah menuntun perhatian yang lebih serius terhadap Chronicles of the Samaritan. Dengan dipublikasikannya Chronicle II (Sefer ha Yamim), dengan telah tersedianya edisi lengkap versi Samaria tentang sejarah mereka ... orang Samaria adalah keturunan dari suku Yusuf, Efraim dan Manasye (vivaldi : Efraim dan Manasye adalah anak dari Yusuf)


Kutipan lebih lanjut dari prof Abraham Tal yang juga terekam dalam Ensiklopedia Yudaica adalah sbb :
Sumber :
Ensiklopedi Wikipedia
The Emergence of the Samaritan Community
Lecture given by Professor Abraham Tal at Mandelbaum House, August 2001

The Samaritans have insisted that they are direct descendants of the Northern Israelite tribes of Ephraim and Manasseh, who survived the destruction of the Northern kingdom of Israel by the Assyrians in 722 BC.
Orang-orang Samaria mengaku bahwa mereka adalah keturunan langsung dari suku-suku Israel Utara yaitu Efraim dan Manasye, yang selamat dari penghancuran kerajaan Israel Utara oleh kerajaan Asyiria di tahun 722 SM.


Namun sumber Chronicle yang menempatkan sejarah mereka hingga keturunan Efraim dan Manasye bisa dipertanyakan keabsahannya karena kemunculannya yang sangat belakangan. Pendapat terekam dalam tulisan tim Answering Islam yang dapat diakses disini :
http://www.answering-islam.org/Quran/Contra

First, in regard to the Chronicles of the Samaritans, we have a "chronic chronology" problem. Lester L. Grabbe, of the University of Hull says:
The Chronicles are a mine field of problems. On the one hand, they claim to trace the Samaritan religion back to Moses and to give an account of their history independently (at least, in part) of the OT. On the other hand, all the Chronicles are late, some of them from the 19th or even 20th century in their present form. Study of them is not far advanced, and Samaritan specialists have reached no consensus on their inter-relationships
… The Chronicles sendiri adalah ladang sumber permasalahan. Disatu pihak mereka mengklaim melacak agama orang Samaria hingga era Musa dan memberikan laporan sejarah mereka secara independen (paling tidak sebagian) dari Perjanjian Lama. Dipihak lain, semua Chronicles muncul belakangan, beberapa diantaranya adalah dari abd 19 atau bahkan abad 20 M dalam wujudnya yang terkini. Penelitian tentang orang Samaria belum terlalu maju dan pakar tentang Samaria belum dapat mencapai konsensus dalam hal hubungan internal mereka


Menurut orang Samaria, pemisahan bangsa Samaria terjadi pada era Eli, yang menjadi hakim / imam pada masa sekitar 1065 SM – 1045 SM (Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, jilid 1, halaman 606). Pemisahan disebabkan karena Eli meninggalkan kuil di Gerizim dan mendirikan kuil baru di Sikhem.
Ensiklopedi Wikipedia
The Emergence of the Samaritan Community
Lecture given by Professor Abraham Tal at Mandelbaum House, August 2001

Samaritan historiography would place the basic schism from the remaining part of Israel after the twelve tribes conquered the land of Canaan, led by Joshua. After Joshua's death, Eli the priest left the tabernacle which Moses erected in the desert and established on Mount Gerizim, and built another one under his own rule in the hills of Shilo (1 Sam 1:1-3; 2:12-17). Thus, he established both an illegitimate priesthood and an illegitimate place of worship.[4]
Penulis sejarah bangsa Samaria akan menempatkan pemisahan awal dari suku bangsa Israel lainnya setelah ke 12 suku bangsa menundukkan tanah Kanaan, dibawah pimpinan Yosua. Setelah meninggalnya Yosua, Eli, sang imam meninggalkan tempat peribadatan yang dibangun Musa di padang gurun dan dilestarikan di gunung Gerizim, dengan membangun tempat peribadatan baru dibawah peraturan yang dia tetapkan di bukit Shilo.


Pemisahan terjadi karena orang Samaria tetap setia kepada kuil di gunung Gerizim.
Sumber :
Ensiklopedia Wikipedia
The Keepers, An Introduction to the History and Culture of the Samaritans,
Robert T. Anderson and Terry Giles,
Hendrickson Publishing, 2002, pages 11-12

Then he assembled a large group around him in Shiloh, and built a Temple for himself there; he constructed a place like the Temple (on Mount Gerizim). He built an altar, omitting no detail - it all corresponded to the original, piece by piece.
At this time the Children of Israel split into three factions. A loyal faction on Mount Gerizim; a heretical faction that followed false Gods; and the faction that followed Eli son of Yafni on Shiloh
Kemudian dia (Eli) mengumpulkan banyak pengikut di Shilo, dan membangun kuil bagi dirinya sendiri ; dia membangun kuil yang sama dengan kuil di gunung Gerizim. Dia membangun altar, …… Pada waktu inilah orang Israel terpecah menjadi tiga fraksi. Fraksi yang loyal di gunung Gerizim ; fraksi bidat yang mengikuti ilah-ilah lain ; dan fraksi yang mengikuti Eli, anak Yafni di Shiloh


Kisah Eli menjadi imam di Silo tercatat dalam Alkitab.
1 Samuel
1:9. Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN,


Begitupula kelakuan anak-anak Eli yang tidak patuh kepada perintah YHWH tercatat sebagai berikut :
1 Samuel
2:12 Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
2:13 ataupun batas hak para imam terhadap bangsa itu. Setiap kali seseorang mempersembahkan korban sembelihan, sementara daging itu dimasak, datanglah bujang imam membawa garpu bergigi tiga di tangannya
2:14 dan dicucukkannya ke dalam bejana atau ke dalam kuali atau ke dalam belanga atau ke dalam periuk. Segala yang ditarik dengan garpu itu ke atas, diambil imam itu untuk dirinya sendiri. Demikianlah mereka memperlakukan semua orang Israel yang datang ke sana, ke Silo.


Akibat ketidaktaatan anak-anaknya, Eli mendapat teguran YHWH
1 Samuel
2:29 Mengapa engkau memandang dengan loba kepada korban sembelihan-Ku dan korban sajian-Ku, yang telah Kuperintahkan, dan mengapa engkau menghormati anak-anakmu lebih dari pada-Ku, sambil kamu menggemukkan dirimu dengan bagian yang terbaik dari setiap korban sajian umat-Ku Israel?


Pemindahan kuil dan perilaku anak-anak Eli yang tidak setia inilah yang tampaknya menyebabkan terpecahnya bangsa Israel menjadi 3 fraksi seperti yang dikisahkan diatas

Jadi dengan mengandaikan pendapat sumber Samaria benar, hal ini membuktikan bahwa pemisahan orang Samaria sehingga muncul sebagai etnik yang terpisah dari orang Israel umumnya baru terjadi sekitar tahun 1065 SM – 1045 SM. Jadi jika mengidentifikasikan orang Samaria dengan mengacu kepada pemisahan ini maka Al-Qur’an tetap berada dalam kesalahan serius karena orang Samaria baru muncul sekitar 300 tahun (1350 – 1050) setelah era keluaran dari Mesir dibawah pimpinan Musa.

Dengan mempertimbangkan 3 pendapat diatas, sangat mungkin bahwa pendapat pertama adalah yang benar dimana orang Samaria adalah etnik campuran dari orang Israel Utara keturunan Efraim dan Manasye yang tidak dideportasi, hidup berdampingan dengan orang-orang asing yang menduduki wilayah Samaria dan kemudian menikah dengan orang asing tersebut.


III.2. SAMARIA SEBAGAI WILAYAH KOTA

Wilayah Samaria sendiri baru berkembang setelah berakhirnya era raja Sulaiman.
Dari perspektif sejarah, setelah meninggalnya raja Sulaiman sekitar 930 SM, kerajaan Israel Raja terpecah 2 yaitu :
• Kerajaan Yehuda di selatan beribukota di Yerusalem, dipimpin oleh Rehabeam, putra Sulaiman
1 Raja-Raja
11:42 Lamanya Salomo memerintah di Yerusalem atas seluruh Israel ialah empat puluh tahun.
11:43 Kemudian Salomo mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud, ayahnya. Maka Rehabeam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia


Kerajaan Yehuda yang diwarisi Rehabeam dari Sulaiman beribukota di Yerusalem.
1 Raja
3:1. Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil anak Firaun, dan membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan istananya dan rumah TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem.


• Kerajaan Israel Utara dipimpin oleh Yerobeam
1 Raja-Raja
12:16. Setelah seluruh Israel melihat, bahwa raja tidak mendengarkan permintaan mereka, maka rakyat menjawab raja: "Bagian apakah kita dapat dari pada Daud? Kita tidak memperoleh warisan dari anak Isai itu! Ke kemahmu, hai orang Israel! Uruslah sekarang rumahmu sendiri, hai Daud!" Maka pergilah orang Israel ke kemahnya,
12:17 sehingga Rehabeam menjadi raja hanya atas orang Israel yang diam di kota-kota Yehuda.
12:19 Demikianlah mulanya orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
12:20 Segera sesudah seluruh Israel mendengar, bahwa Yerobeam sudah pulang, maka mereka menyuruh memanggil dia ke pertemuan jemaah, lalu mereka menobatkan dia menjadi raja atas seluruh Israel. Tidak ada lagi yang mengikuti keluarga Daud selain dari suku Yehuda saja.


Kerajaan Israel Utara mula-mula beribukota di Sikhem, kemudian Pnuel dan Tirza
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 2
Yayasan Komunikasi Bina Kasih
Jakarta, 2001, halaman 569

Pertentangan dengan Yehuda dan tekanan berulang-ulang dari Damsyik dan kota-kota Filistin, mendorong Yerobeam untuk menyiagakan kota-kota strategis seperti Sikhem, Penuel dan Tirza yang berurutan berfungsi sebaai ibu kotanya.

1 Raja-Raja
12:25. Kemudian Yerobeam memperkuat Sikhem di pegunungan Efraim, lalu diam di sana. Ia keluar dari sana, lalu memperkuat Pnuel.
15:21 Segera sesudah Baesa mendengar hal itu, ia berhenti memperkuat Rama dan ia menetap di Tirza.


Ibu kota kemudian dipindahkan ke kota Samaria, dalam masa pemerintahan Omri di kerajaan Israel Utara sekitar tahun 885 SM – 874 SM (Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilid 1, hal 608). Penamaan Samaria dengan mengacu pada nama Semer selaku pemilik sebelumnya. Kota ini kemudian berfungsi sebagai ibu kota kerajaan Israel Utara.
1 Raja
16:23 Dalam tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya.
16:24 Kemudian ia membeli gunung Samaria dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.


Nama Samaria sendiri dapat dihubungkan dengan kata Ibrani”syomeron” yang berarti ”pos penjagaan”.
Sumber :
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Jilil 2
Yayasan Komunikasi Bina Kasih
Jakarta, 2001, halaman 350

Bukit yang tingginya 100 meter, dan meliputi pemandangan diatas dataran itu tidak dapat ditaklukkan kecuali dengan mengepungnya, dan nama syomeron dapat dihubungkan dengan kata Ibrani yang berarti ”pos penjagaan”.

Karena lokasinya yang strategis dari sisi pertahanan militer, maka sangat mungkin kota Samaria memiliki banyak benteng atau pos penjagaan sehingga hubungan dengan kata ”syomeron” menjadi masuk akal.
Sumber :
Memahami Perjanjian Lama, Jilid II
John Drane
Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab, 2002, halaman 9

Dibawah Omri dan Ahab, Samaria dibangun menjadi tempat yang sangat baik, berbenteng baik dan memiliki banyak bangunan yang molek.

Jadi jika mengidentifikasikan orang Samaria dengan mengacu kepada kota Samaria maka Al-Qur’an jelas berada dalam kesalahan serius karena orang Samaria baru muncul sekitar 500 tahun (1350 – 875) setelah era keluaran dari Mesir.


IV. PEMBELAAN MUSLIM
Tim dari Islamic Awareness menuliskan esay tentang Samiri ini yang dapat diakses di
http://www.islamic-awareness.org/Quran/ ... ritan.html

Tim IA memberikan argumen sebagai berikut :
1. Orang Samaria mengidentifikasikan diri mereka sebagai Samarians (Shamerin) bukan Samaritan (shomronim)
Argumen dari tim IA adalah bahwa orang-orang Samaria tidak mengidentifikasikan diri mereka dengan nama Samaritans (penduduk Samaria), melainkan mengidentifikasikan diri mereka dengan Samarian

As mentioned earlier, the traditional view of the origins of Samaritans is based on II Kings 17. The verse in question is II Kings 17:29 where the Hebrew word shomronim or shomeronim appears and is usually translated into English as "Samaritans"…. However, the Samaritans do not address themselves by this name at all. They call themselves shamerin , that is "keepers" or "observers" of the Torah.[13]
… 2 Raja-Raja 17 : 29 dimana kata Ibrani “shomronim” atau “shomeronim” muncul dan biasa diterjemahkan dalam bahasa Inggris menjadi Samaritans (penduduk Samaria) …. Namun, orang-orang Samaria tidak menyebut diri mereka dengan nama ini. Mereka menyebut diri mereka ”shamerin”, yang berarti ”penjaga” atau ”pemerhati” Taurat


Namun penjelasan dari tim IA ini juga tidak membuktikan bahwa istilah ”shamerin” sudah ada dijaman Musa. Bahkan jika kita melihat paparan sebelumnya dapat diyakini bahwa istilah shamerin ini bisa mengacu pada 2 hal :
1. Mengacu kepada istilah ”pos penjagaan” yang ada di kota Samaria yang didirikan oleh Omri, berarti menempatkan istilah shamerin baru ada sekitar tahun 875 SM
2. Mengacu kepada pemisahan Israel menjadi 3 fraksi dimana orang-orang Samaria memilih tetap setiap kepada kuil di gunung Gerizim. Jadi menganggap mereka sebagai orang yang setia kepada Taurat atau dengan kata lain menjadi ”penjaga” dan ”pemerhati” Taurat. Namun satu hal yang tidak disinggung oleh tim IA adalah bahwa pemisahan ini terjadi sekitar 1050 SM atau masih tetap ada gap 300 tahun dengan era keluaran dari Mesir.

Keganjilan lainnya jika membenarkan argumen tim IA yang mengacu pada istilah ”shamerin” atau ”penjaga” Taurat adalah :
Bagaimana mungkin orang yang memimpin penyembahan berhala disebut oleh Aulloh SWT dalam Al-Qur’an sebagai ”penjaga” Taurat??

Benar-benar Aulloh SWT sudah bingung, pusing 7 keliling dan linglung. Orang yang menentang perintah Taurat yang konon made in Aulloh SWT kok oleh Aulloh SWT disebut sebagai ”penjaga” Taurat dalam Al-qur’an.

Jadi argumen tim IA tentang Samaritan dan Samarian runtuh dengan sangat menggelikan.

2. Orang Samaria keturunan Yusuf berarti sudah ada di jaman Musa
Klaim tim IA adalah sebagai berikut :
Furthermore, even to this day the Samaritans still claim descent from the tribe of Joseph:
The laymen also possess their traditional claims. They are all of the tribe of Joseph, except those of the tribe of Benjamin, but this traditional branch of people, which, the Chronicles assert, was established at Gaza in earlier days, seems to have disappeared. There exists an aristocratic feeling amongst the different families in this petty community, and some are very proud over their pedigree and the great men it had produced.[40]

Clearly, if the Samaritans trace their origins from the time of Joseph's descendants, then they were certainly in existence in the time of Moses.
Lebih dari itum bahkan hingga sekarang orang Samaria masih mengklaim sebagai keturunan Yusuf :

Orang awam juga memiliki klaim tradisi. Mereka semua adalah dari suku Yusuf, kecuali mereka yang berasal dari suku Benyamin, tetapi tradisi cabang suku ini, … berdiam di Gaza pada masa awalnya, tampaknya sudah punah ….
Jelas jika orang Samaria melacak silsilah mereka hingga masa keturunan Yusuf , pastilah mereka sudah ada dijaman Musa


Kutipan diatas diambil dari :
[40] J. A. Montgomery, The Samaritans The Earliest Jewish Sect: Their History, Theology And Literature, 1907, op. cit., p. 32.

Klaim ini sangatlah menggelikan. Katakanlah klaim bohong bahwa suku Quraish, sukunya Muhammad SAW adalah keturunan Ismael benar, apakah ini berarti suku Quraish sudah ada di jaman Musa???

Tentang klaim bohong Muhammad SAW keturunan Ismail silahkan baca di :
Klaim Bohong Muhammad SAW Keturunan Abraham
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=1010

3. Orang Samaria memiliki DNA yang mirip dengan orang Yahudi
Tim IA menuliskan sbb :
......, we speculate that the Samaritan M304 Y-chromosome lineages present a subgroup of the original Jewish Cohanim priesthood that did not go into exile when the Assyrians conquered the northern kingdom of Israel in 721 BC, but married Assyrian and female exiles relocated from other conquered lands, which was a typical Assyrian policy to obliterate national identities. This is in line with biblical texts that emphasize a common heritage of Jews and Samaritans, but also record the negative attitude of Jews towards the Samaritans because of their association with people that were not Jewish.
…. Kami berspekulasi bahwa silsilah kromosom M304 Y dari orang Samaria adalah subgrup dari keluarga imam Yahudi Cohanim yang tidak ikut dideportasi saat Asyiria menaklukan kerejaan Israel Utara ditahun 721 SM, yang menikahi orang-orang Asyirian dan perempuan pengungsi dari wilayah taklukan lain yang lain, yang adalah tipikal politik kerajaan Asyiria untuk menghapuskan identitas nasional. Hal ini sejajar dengan teks Alkitab yang menekankan warisan kebudayaan yang sama antara orang Yahudi dan orang Samaria, namun juga mencatat perlakuan negatif orang Yahudi terhadap orang Samaria karena hubungan mereka dengan orang-orang yang bukan Yahudi


Kutipan diatas diambil dari
P. Shen, T. Lavi, T. Kivisild, V. Chou, D. Sengun, D. Gefel, I. Shpirer, E. Woolf, J. Hillel, M. W. Feldman, and P. J. Oefner, "Reconstruction Of Patrilineages And Matrilineages Of Samaritans And Other Israeli Populations From Y-Chromosome And Mitochondrial DNA Sequence Variation", Human Mutation, 2004, Volume 24, p. 248.

Setelah panjang lebar membahas tentang DNA yang diakui oleh penulisnya sendiri adalah spekulasi, tim IA ternyata sama sekali tidak memberikan informasi bahwa test DNA tersebut membuktikan bahwa orang Samaria telah ada dijaman Musa. Bahwa orang Samaria mempunyai DNA yang mirip atau sama dengan orang Yahudi bukanlah hal yang krusial karena issue sebenarnya adalah apakah orang Samaria sudah ada dijaman Musa atau belum.
Orang Yahudi dan orang Arabpun – katakanlah suku Quraish - pasti juga akan memiliki kesamaan DNA karena sama-sama keturunan Sem anak nabi Nuh. Tapi itu tidak kemudian membuktikan bahwa orang Arab Quraish sudah ada dijaman Musa karena orang Quraish baru muncul sekitar abad ke 2 M atau sekitar 1500 tahun setelah era Musa.

Lihat pembahasannya di :
Klaim Bohong Tentang Kabah, Mekah dan Zam-zam
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=2961

Penjelasan tim IA tidaklah bisa membuktikan bahwa orang Samaria sudah ada dijaman Musa. Mereka hanya menginformasikan bahwa orang Samaria adalah keturunan Yusuf dan memiliki DNA yang sama / mirip dengan orang Yahudi. Dua hal yang sudah dipahami oleh orang awam.


V. SUMBER KESALAHAN

Menarik untuk memperkirakan dari mana sumber kesalahan informasi sejarah dalam Al-Qur’an ini. Seperti yang pernah saya tuliskan dalam beberapa posting yang menginformasikan adanya disorientasi waktu dan tokoh dalam beberapa posting diantaranya adalah :

KONTRADIKSI KISAH THALUT (SAUL) - QS 2 : 246 – 252
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=5091

TELAAH TENTANG MARIA, SAUDARA PEREMPUAN HARUN (QS 19 : 28)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4643

LEGENDA THE SEVEN SLEEPERS DALAM QUR’AN
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=6137

ALEXANDER AGUNG, SI KAFIR NABI MUSLIM (QS 18)
http://www.indonesia.faithfreedom.org/f ... php?t=4802


Maka sangatlah patut dicurigai bahwa lagi-lagi Aulloh dan Muhammad SAW mencampuradukkan kisah kisah yang berbeda dalam satu kisah karena ketidakmengertiannya.

V.1 DISORIENTASI WAKTU DAN TOKOH
Penduduk kerajaan Israel Utara pada masa raja pertamanya yaitu Yerobeam telah jatuh kedalam pemujaan berhala patung anak lembu emas. Bahkan lebih jauh lagi Yerobeam mengatakan bahwa ilah yang direpresentasikan dalam patung anak lembu emas itulah yang menuntun mereka keluar dari Mesir.
1 Raja-Raja
12:28 Sesudah menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
12:29 Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
12:30 Maka hal itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.


Kecaman terhadap ilah-ilah lembu yang dibuat oleh Yerobeam ini masih bergema dijaman nabi Hosea, satu-satunya nabi di wilayah Israel Utara, yang menulis sekitar tahun 715 SM – 710 M.

Hosea
8:4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
8:5 Aku menolak anak lembumu, hai Samaria; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,
8:6 orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! Sungguh, akan menjadi serpih anak lembu Samaria itu!


Dan kerajaan Israel Utara ini beribukota di Samaria pada masa pemerintahan raja Omri.
1 Raja
16:23 Dalam tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri menjadi raja atas Israel dan ia memerintah dua belas tahun lamanya. Di Tirza ia memerintah enam tahun lamanya.
16:24 Kemudian ia membeli gunung Samaria dari pada Semer dengan dua talenta perak. Ia mendirikan suatu kota di gunung itu dan menamainya Samaria, menurut nama Semer, pemilik gunung itu.


Jadi sudah lengkaplah unsur-unsur benang merah yang menghubungkan antara
Anak lembu Samaria (Samiri) - Hosea 8:5 Aku menolak anak lembumu, hai Samaria
Yang dibuat dari emas Hosea 8:4 Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala
Dihubungkan dengan masa nabi Musa - 1 Raja-Raja12:28 Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."

Sangat mungkin Aulloh dan Muhammad SAW mendengar banyak kisah-kisah dari orang Yahudi dan kebingungan sendiri tentang orientasi waktunya sehingga saat mendiktekan Al-Qur’an yang katanya sudah tertulis di SYUURRRga jadi campur baur tidak karuan.


V.2 KRONOLOGIS ”PEWAHYUAN”

Menarik jika kita menelaah QS 7 dan QS 20 yang menceritakan tentang kisah pemujaan anak lembu emas ini.

Menurut QS 7
QS 7 menurut kronologis versi Al-Qur’an edisi Mesir 1924 adalah sura ke 39 yang diturunkan (Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, Taufik Adnan Amal, halaman 96). Dalam sura ini tidak ada sama sekali penyebutan Samiri sebagai tokoh yang memimpin pemujaan tersebut. Bahkan terkesan bahwa Harunlah yang memimpin karena Harunlah yang dihardik orang Musa.
( 7:148)
Dan kaum Musa, setelah kepergian Musa ke gunung Thur membuat dari perhiasan-perhiasan (emas) mereka anak lembu yang bertubuh dan bersuara [570]. Apakah mereka tidak mengetahui bahwa anak lembu itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan) dan mereka adalah orang-orang yang zalim
(7:150)
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu [571]? Dan Musapun melemparkan luh-luh [572] (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim"


Menurut QS 20
QS 20 menurut kronologis versi Al-Qur’an edisi Mesir 1924 adalah sura ke 45 yang diturunkan (Rekonstruksi Sejarah Al-Qur’an, Taufik Adnan Amal, halaman 96). Dalam sura yang ”diwahyukan” belakangan ini muncullah nama Samiri dan kesalahan ditimpakan kepada Samiri.
(20:85)
Allah berfirman: "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri
(20:95)
Berkata Musa: "Apakah yang mendorongmu (berbuat demikian) hai Samiri?"


Terlihat adanya ”pewahyuan” yang berkembang dengan ditambahkannya topik tentang Samiri pada QS 20 yang muncul kemudian. Ini membuktikan bahwa setelah Muhammad SAW mendapat ”wahyu” tentang anak lembu emas di QS 7, beliau kemudian mendapatkan tambahan ”wahyu”, kemungkinan dari hasil tambahan dengar-dengaran kisah orang Samaria yang membuat patung anak lembu pada jaman Yerobeam dan mengira kedua kisah tersebut terjadi pada waktu yang bersamaan.

Kasihan ya si Muhammad SAW dan kacungnya yang bernama aulloh SWT, mereka mengira bisa melengkapi "wahyu", namun yang terjadi sebetulnya justru membuktikan kesalahan mereka berdua.


VI. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Al-Qur’an membuat kesalahan saat menempatkan orang Samaria pada masa yang sama dengan Musa karena :
a. Alternative 1 : orang Samaria muncul sekitar tahun 1050 SM pada era Eli atau sekitar 300 tahun setelah era nabi Musa
b. Alternative 2 : orang Samaria muncul setelah Omri membangun kota Samaria sekitar tahun 875 SM atau sekitar 500 tahun setelah era nabi Musa
c. Alternative 3 : orang Samaria muncul setelah penaklukan oleh Asyur sekitar tahun 722/1 SM atau sekitar 700 tahun (1350 – 722) setelah era nabi Musa

2. Apapun pembelaan muslim tidak menjawab masalah :
a. Samiri sebagai ”penjaga” Taurat justru menimbulkan kontradiksi menggelikan
b. Orang Samaria keturunan Yusuf juga tidak membuktikan keberadaan mereka pada jaman Musa
c. Orang Samaria memiliki genetik yang sama / mirip dengan orang Yahudi juga tidak membuktikan bahwa orang Samaria sudah ada dijaman nabi Musa

3. Kronologis ”pewahyuan” Al-Qur’an menguatkan hipotesa bahwa kisah Samiri adalah kisah hasil dengar-dengaran yang muncul belakangan dan disisipkan dalam keseluruhan kisah anak lembu emas dalam QS 20.

4. Lagi-lagi kisah ini membuktikan adanya disorientasi waktu dan tokoh sebagai hasil dengar-dengaran berbagai macam cerita Alkitab dan kemudian diramu menjadi satu tanpa mengatahui kebenarannya.


Jadi bagaimana mungkin orang Yahudi yang tahu tentang kisah-kisah Alkitab mereka akan bisa percaya klaim Muhammad SAW bahwa beliau adalah seorang nabi karena telah terbukti ngaco belo saat mengisahkan sejarah orang Yahudi. Akibatnya yang bisa dilakukan Muhammad SAW adalah mencaci maki Yahudi dan mendiskreditkan mereka sebagai pembohong.

Ironis memang!!!
vivaldi

3 comments:

Unknown said...

DASAR GOUBLOK....!!

KETERANGAN PANJANG-LEBAR.... ISINYE KOSONG...!!

NICH... KUTIPAN AYAT, DARI PENJELASAN LO....!!!

Hosea
8:4 Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. DARI EMAS DAN PERAKNYA mereka MEBUAT BERHALA-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.
8:5 AKU MENOLAK ANAK LEMBU, HAI SAMARIA; murka-Ku menyala terhadap mereka! Sampai berapa lama tidak dapat disucikan,
8:6 orang-orang Israel itu? Itu dibuat oleh tukang, dan itu bukan Allah! SUNGGUH,AKAN MENJADI SERPIH.....ANAK LEMBU "SAMARIA ITU!

CERITA AYAT DI ATAS.... SESUAI GAK, SAMA CERITA SAMIRI DI AL-QUR'AN ??!!....

KALO CUMA MODAL....

IQ JONGKOK..
OTAK SOMPLAK...
POLA PIKIR IDIOT...
KELAKUAN BLO,ON...
HATI BUSUK..
MUKA TEMBOK....

NGAPAIN DI PELIHARA...!!!

DIBANGGAIN DAN DIPAMERIN PULA...

BUAHAHAHAHAHA....

Unknown said...

Imam Muttaqien : apa sudah baca artikel dengan teliti? komenmu udah dijawab bahkan sebelum kamu komen. simak Bab V.I Hal "Disorientasi Waktu dan Tokoh" .... Kisah pembuatan Patung Lembu Emas pernah Terjadi dizaman Musa (1350 SM) dan Zaman Raja Yerobeam ( 800 an SM )

Vienna said...

Hosea hidup di jaman raja Yerobeam II. Dimasa menjelang kehancuran kerajaan Israel (Kerajaan di utara kerajaan Yehuda). Perkataan tersebut adalah perkataan Hosea untuk memperingati orang samaria akan kehancuran mereka karena penyembahan berhala. Pada waktu itu kerajaan Israel sedang berperang dengan kerajaan Asiria