loading...

Tuesday, January 8, 2019

SIAPA PENGHUJAT AGAMA YANG SEBENARNYA

Shaloom alekheim, saudara2 non muslimku yang berbahagia di manapun kalian berada. Kiranya damai sejahtera yang daripada Tuhan khalik langit dan bumi senantiasa berada ditengah-tengah kita sekarang sampai selama-lamanya.
Assalamu'alaika sahabat2ku fillah.
Dalam sebuah dialog antar agama sudah semestinya berlaku hukum setara dan bukan hukum rimba sebagaimana yang terjadi selama ini. Sebagai contoh konkret, silahkan anda berkunjung ke toko buku umum. Cobalah cari buku-buku islam yang berisi kritik terhadap iman kristiani, jumlahnya ndak terhitung ! Namun hal berkebalikan justru terjadi, dimana dalam rak buku-buku kristiani tidak ditemukan satupun buku yang berisi kritik-kritik terhadap iman islam. Hal ini berakibat seolah telah menjadi preseden pembenaran yang terbentuk di masyarakat luas bahwa ; “apa yang ditulis sebagai kritik dalam buku muslim tersebut telah dianggap sebagai kebenaran !”
Namun benarkah demikian ? Sama sekali tidak !
Ternyata selama ini, tidak terhitung juga jumlah buku-buku berupa jawaban atas berbagai kritik islam tersebut, namun tidak pernah bisa diterbitkan dan atau dijual ke toko buku umum agar bisa dibaca secara luas SEHINGGA KONDISI BERIMBANG !
Namun kenyataannya buku-buku tersebut hanya bisa diedarkan secara internal di kalangan kristiani sendiri...itulah yang terjadi ! Mengapa hal tersebut bisa terjadi demikian ?
Anda tentu ingat beberapa waktu berselang dengan “KEHEBOHAN” sebuah buku yang keberadaannya sempat “menggegerkan” dan bikin seluruh umat islam di Indonesia “kebakaran jenggotnya” yang berjudul, “Seratus Kota Paling Berpengaruh Di Dunia” yang diterjemahkan dan diterbitkan penerbit Gramedia, Jakarta yang lantas dipaksa untuk dimusnahkan dengan cara dibakar oleh umat muslim dan penguasa di depan publik... karena dituduh bahwa isinya telah “meenghina dan menghujat” islam !
Hal semacam itulah yang terjadi, islam itu anti kritik.
Ini terjadi karena islam “sudah terlanjur” dikothbahkan sebagai agama paling baik, suci dan paling benar, sehingga mereka beranggapan tidak ada cacat di dalamnya. Namun ketika disodorkan berbagai hal nyata yang “negatif” tentang ajarannya, mereka lantas marah dan bertindak anarkhi karena semua hal tersebut dianggap sebagai “penghujatan” dan “penghinaan” bagi umat mereka dan pelakunya harus dihukum.
Implikasinya jelas, para pengkritik dianggap menghujat islam walaupun yang diungkapkan berupa hal yang benar sehingga harus menerima konsekuensi “aneh” model khas islam; “dibreidel atau menghadapi kekerasan umatnya !”.
Namun di lain pihak islam boleh mengkritik seenak perut tanpa bisa di sanggah siapapun melalui sistem kekuasaan dan kritikan mereka tidak mau dianggap dan dinilai sebagai penghujatan terhadap agama lain ! aneh bukan?
Itulah gambaran nyata sebagai sebuah jawaban dari beberapa pertanyaan yang mengemuka diawal pembahasan ini...
NAMUN BELAKANGAN INI MEREKA BENAR-BENAR TELAH KETEMU BATUNYA KETIKA INTERNET SUDAH MERAMBAH DAN DAPAT DIAKSES DARI SEANTERO PELOSOK WILAYAH DI INDONESIA SEHINGGA HUJAN KRITIKAN DI DUNIA INTERNET KINI BERLANGSUNG BERIMBANG DAN HASILNYA SUNGGUH SANGAT SESUAI DAN COCOK DENGAN APA YANG MEREKA KUATIRKAN SELAMA INI BAHWA ; MURTADIN KINI SEMAKIN BERBONDONG-BONDONG BAHKAN PARA MUFTI DARI NEGERI TETANGGA KITA (MALAYSIA) TELAH MENYATAKAN SUDAH KEHILANGAN AKAL UNTUK MEMBENDUNGNYA....
Namun umat muslim di Indonesia rupanya ternyata tidak tinggal diam, mereka dengan segala cara berupaya menekan pemerintah untuk membreidel semua situs yang berisi kebenaran sejati dan kritik tentang islam, namun dilain pihak mereka malah menggunakan cara yang sama secara bebas tanpa perlu di breidel, aneh bukan...? mereka membreidel situs berisi kritik terhadap islam dan dengan alamat situs yang sama diganti dengan isi kritikan terhadap kristiani...
ITULAH SEBABNYA LAMAN INI SELALU SAYA KLONING DENGAN DUA ALAMAT BARU PERMINGGU AGAR BILA SUATU SAAT LAMAN INI DIBREDEL, SITUS SAYA YANG LAIN TETAP EKSIS DAN DAPAT DIAKSES SIAPAPUN... DENGAN BEGITU, KEBENARAN TETAP BISA DIKABARKAN DAN PENYESATAN DAPAT SEDIKIT DIBENDUNG...
“Quran adalah kitab satu-satunya yang bertahan menghadapi segala peneropongan mikroskopis dan teleskopis sekaligus”, ini adalah pernyataan dua sarjana muslim kenamaan ; Dr Musa Qutub dan M Vasir Ali. Namun siapkah mereka berdua dan umat muslim lainnya ketika kepada mereka diajukan sebuah pernyataan akan kenyataan sejarah yang bertolak belakang dalam klaim lewat pernyataannya tersebut ?.
Sebagai salah satu contoh konkret ; - Alquran menyatakan : Mariam sebagai ibu biologis Almasih Isa adalah saudara Harun yang juga berarti sebagai saudara Nabi Musa ! Namun kenyataan sejarah mengatakan bahwa : Mariam ibu biologis Almasih Isa hidup di Abad Pertama Masehi, sedangkan Harun dan Nabi Musa hidup di Abad 16 Sebelum Masehi !
Para sarjana muslim dan umat muslim pasti akan marah dan akan menganggap pernyataan saya tersebut sebagai bentuk “penghujatan” akidah serta sebagai bentuk “upaya pelecehan agama islam!!”.
Padahal kenyataannya adalah sebagai upaya meluruskan akidah. Karena sema orang juga tahu bahwa Abad 16 Sebelum Masehi itu “dibatasi waktu” 1600 tahun ! Alias 16 Abad !

No comments: