loading...

Tuesday, January 8, 2019

ISLAM YANG "HUMANIS" RAHMATAN LIL-ALAMIN

Shaloom alekheim, saudara2 non muslimku yang berbahagia di manapun kalian berada. Kiranya damai sejahtera yang daripada Tuhan khalik langit dan bumi senantiasa berada ditengah-tengah kita sekarang sampai selama-lamanya.
Assalamu'alaika sahabat2ku fillah.
Saya kebetulan menonton sebuah tayangan langsung acara diskusi ILC yang diselenggarakan sebuah TV swasta pada selasa malam tanggal 17 september 2013 yang dipandu bang Karni Ilyas dengan thema, ”kini polisi menjadi sasaran teror”.
Walaupun sebenarnya saya sudah tahu dari dahulu perihal sisi lain ajaran Islam, namun saya tetap saja terkesiap dan begitu miris ketika mendengar penuturan akan “sisi lain ajaran islam yang istimewa” tersebut ketika dituturkan langsung dengan begitu jernih dan gamblang tanpa tedeng aling-aling sebagai ciri khas para penganut islam kaffah yakni oleh ustadz Ali Imron mantan (teroris) bom Bali dengan ratusan korban jiwa beberapa tahun yang lalu, yang sudah tentu ilmu agamanya jauh lebih baik dari saya karena dia belajar langsung ke sumbernya, Afghanistan.
Dalam tayangan tersebut dengan jelas saya lihat raut muka bapak AM Hendro Priyono memperlihatkan mimik seperti terbakar mukanya sambil geleng-geleng kepala dengan sesekali menarik napas panjang, sementara peserta lain yang berada dalam studio tersebut seolah tercekat dan termangu dengan ekspresi muka yang penuh kekhawatiran ketika Ali Imron diberikan waktu untuk berbicara...nampak sekali peserta diskusi begitu kaget dan terkejut dan seolah baru tersadarkan demi melihat sisi lain ajaran Islam yang begitu “membahayakan umat manusia” seperti yang dituturkan Ali Imron tersebut...
Bila pembaca kebetulan tidak menonton acara tersebut, inilah ringkasan kalimat yang diucapkan oleh Sang Ustadz Ali Imron, “...jihad yang benar harus sesuai yang dilakukan nabi Muhamad dengan dua syarat yang tidak boleh ditinggalkan. Pertama harus ditanya dulu, apakah mereka mau masuk Islam? Kedua, bila tidak mau masuk Islam, apakah mereka mau tunduk dibawah hukum dhimmi? Bila kedua pertanyaan yang diajukan tersebut tidak ada respon maka mereka halal untuk dibunuh...”.
Lebih lanjut Ali Imron menyatakan ; “...mujahidin menganggap semua penyelenggara negara mulai Presiden hingga ketua RT dibagi dalam dua kelompok ; bila mereka muslim berarti mereka thogut, dan yang non muslim adalah kafir sehingga kedua kelompok tersebut halal untuk dibunuh karena mereka tidak menjalankan hukum Islam di Indonesia...”.
Sepintas tidak ada yang salah dengan keterangan yang dituturkan Ali Imron dalam paragraf pertama diatas, namun, cobalah baca sekali lagi dan simak baik-baik...
Begitu murahnya nyawa dimata Islam !
egini, bila anda seorang petani yang kebetulan Buddhist yang suatu hari bertemu tetangga anda yang muslim di sebuah pematang sawah, lantas anda ditanya, “...mau menerima Islam sebagai agama anda atau tunduk membayar pajak dhimmi?”. Bila anda tidak segera menjawab dengan pasti atas dua pilihan tersebut, maka anda layak dibunuh !
Namun, bila tetangga anda yang muslim tersebut tidak pernah mengajukan pertanyaan tersebut sehingga tidak pernah meng-eksekusi anda, maka ada beberapa kemungkinan yang melatar belakangi situasi tersebut :
* Akar budaya dan kearifan lokal yang tertanam semenjak kecil dalam diri tetangga anda yang muslim tersebut masih terjaga dengan baik dan tidak terpengaruh ajaran agamanya yang haus darah dan penindasan.
* Para mubaligh / ustadz / kyai di tempat tinggal anda telah dengan sengaja menutup rapat ajaran islam yang “gila” tersebut oleh karena ternyata sangat bertentangan dengan standar kearifan lokal.
* Tetangga anda benar-benar tidak tahu akan ajaran yang menghalalkan pembunuhan dan penindasan tersebut karena para mubaligh / ustadz / kyai tidak mengajarkan agama islam secara utuh kepadanya.
*Tetangga muslim anda penganut Islam KTP yang juga sering disebut sebagai ”muslim humanis alias manut-grubyuk” sehingga dapat hidup berdampingan dengan para tetangga yang lain.
Yang menggelisahkan adalah justru ;
”Apakah para muslim dan para muallaf tidak tahu mengenai aturan yang sangat membahayakan seluruh umat manusia ini ? Dan mengapa mereka tidak memperdulikan hal berbahaya semacam ini ?”
Paragraf pertama pernyataan Ali Imron diatas sebagai ajaran Islam juga mengindikasikan bahwa Islam memang benar sebagai “rahmatan lil alamin”, yang akan berlaku otomatis ketika pihak kafir / non muslim telah menyatakan setuju berada dibawah hukum dhimmi!! Sungguh, sebuah standar “humanistik Islami” yang luar biasa.... menyatakan diri sebagai rahmatan lil-alamin sekaligus melakukan penindasan dengan memberlakukan pajak-extra atas iman yang berbeda!!
Begini contoh sederhananya ; bila anda seorang Buddhist yang tinggal di negeri yang memberlakukan hukum syariah / hukum Islam, maka anda wajib membayar pajak atas iman anda yang berbeda tersebut ! Hal inilah yang menjadi penyebab utama, mengapa para penggiat hak asasi manusia sangat menentang diberlakukannya hukum syariah sekalipun para penggiat hak asasi manusia tersebut adalah warga muslim, karena mereka tahu dengan baik bahwa negerinya akan hancur akibat pembunuhan, penculikan, pemerkosaan, penjarahan bahkan perang saudara yang tidak berkesudahan, itulah rupa negerinya kelak bila hukum syariah diberlakukan....
Dari praksis diatas saya semakin yakin bahwa muslim dan para muallaf telah membawa diri bahkan menyerahkan dirinya bersatu dan berada dalam posisi / komunitas yang amat sangat berpotensi Melanggar HAM berat ! Karena bagi mereka, kafir /non muslim yang tidak mau menjadi muslim atau tidak mau berada di bawah injakan kaki hukum dhimmi, maka si kafir pantas untuk dibunuh !
Saya ndak habis pikir, apa jadinya bila saja di dunia ini semua agama memiliki cara yang sama “gilanya” dalam menyebarkan ajarannya seperti yang dilakukan oleh agama Islam seperti yang dituturkan Ali Imron tersebut ! Tapi untunglah hanya agama Islam yang memiliki “cara gila” yang ekslusif tersebut.
Jika saja agama lain juga memiliki cara yang sama dengan agama Islam dalam penyebarannya, maka dunia ini tidak pernah ada damai karena tentu saja akan terjadi pemerkosaan, penjarahan, perampokan, penjarahan, pembunuhan bahkan peperangan dimana-mana tanpa berkesudahan.......
Bayangkan saja, ketika agama lain berlomba-lomba berbuat baik bagi kemanusiaan, ketika umat agama lain menjauhkan diri dari tindakan asusila dan perbuatan keji lainnya, justru agama Islam memerintahkan untuk langsung minimal beristri dua, tiga, empat serta memenggal leher dan meledakkan bom dimana-mana secara vulgar karena para korban dianggap kafir dengan alasan seperti yang dituturkan sang ustadz Ali Imron diatas. Yang gila lagi, mereka melakukannya untuk membela Alloh Yang Maha Kuat lagi Perkasa yang belakangan ini nampaknya telah mengalami penuaan sehingga semakin lemah sehingga layak dan harus dibela dengan cara istimewa tersebut !
Lantas dari mana sumbernya sehingga Islam memiliki cara khas yang berpotensi melanggar Hak Asasi Manusia terberat tersebut ? Tentu saja dari Alquran ! Yaitu sebuah kitab yang merupakan copy-paste dari kitab di lauhul-mahfudz.
Terasa absurd bukan ?
Bila ajaran tersebut memang berasal dari lauhul-mahfudz tentu saja akan sangat humanis bukan malah dipenuhi ancaman pembunuhan terhadap orang lain... Itulah rupanya yang melatar belakangi mengapa Almasih Isa semenjak dini sudah memperingatkan umatnya yang akan menjadi sasaran pembunuhan yang mengatas namakan Alloh, dan yang luar biasa adalah bahwa Almasih Isa malah meminta umatnya untuk mendoakan dan memberkati para pembunuh tersebut.....
Bagi pembaca yang masih muallaf atau kebetulan masih muslim dan terjebak dan berada dalam pengaruh ajaran tersebut namun masih mengaku waras dan memiliki akal sehat tentu saja berhak mengevaluasi ulang akan imannya walaupun dengan begitu maka secara otomatis mereka terancam dibunuh secara fisik oleh muslim lainnya.....
Anda dapat membaca secara seksama dan hati-hati ayat-ayat rujukan antar lain ; QS 6;38, QS 19;69-71, QS 2;19, QS 8;12, QS 6;90, QS 43;61-63 dan lainnya, juga Injil Matius 5;38-48, Injil Yohanes 14;6, Injil Yohanes 16;2, Injil Lukas 6;27-36 dan lainnya.
Semua artikel dalam tausyiah saya dalam fanspage ini adalah upaya saya untuk menyadarkan muslim dan para muallaf akan iman mereka agar segera melakukan evaluasi iman dengan jernih.
Berpikirlah masak-masak sebelum anda membuat komentar atas artikel ini, karena bila anda menggunakan bahasa penuh caci maki dan terindikasi mengancam umat lain maka akan langsung terlihat buah-buah busuk ajaran si muhammad, terimakasih.
akhirul qalam
wabillahi taufiq wal hidayah
wassalamu'alaikum warrahmatullah wabarakatuh

No comments: