loading...

Sunday, February 7, 2021

Muhammad Merubah Cara Berdoa

 = Muhammad Merubah Cara Berdoa =


Bismillahi ...


Shaloom alekheim, saudara2 non muslimku yang berbahagia di manapun kalian berada. Kiranya damai sejahtera yang daripada Tuhan khalik langit dan bumi senantiasa berada ditengah-tengah kita sekarang sampai selama-lamanya. 


Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh sahabat2ku mantan sodare se-ukhuwah dan seaqidahku fillah. 


Sudare ...

Setiap tahun, teman Muslim telah melakukan shalatnya dengan setia sebanyak hampir 2000 kali. Namun sudahkah mereka menyelidiki apa latar belakang dan bagaimana hakekat ajaran muhammad d'saw dalam bershalat? Dan bagaimana hal itu jika dibandingkan dengan ajaran Yesus?


Mari kita baca-baca butir-butir utamanya bershalat dari dua tokoh terbesar dari ajaran agama-agama Samawi tersebut.


Shalat ala muhammad d'saw :


Bagaimana muhammad d'saw mulai melakukan shalat pertama kalinya dalam hidupnya? Mestinya harus sama dengan praktek doa dari nabi-nabi sebelumnya, bukan? Itu bilamana muhammad d'saw adalah benar-benar terusan dari para nabi yang benar diutus oleh Tuhan. Jadi kapan dan dengan ritual apa yang muhammad d'saw paling awal diwajibkan Allah Esweteh untuk bershalat? Para ulama berbeda pendapat disini, kecuali umumnya menunjuk kepada ayat QS Al-Muzzammil 1-4 sebagai shalat wajib yang terawal:


1. Hai orang yang berselimut (Muhammad),

2. bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya),

3. (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit.

4. atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.


Tetapi ini adalah seruan wajib untuk sembahyang malam saja! Yang tentu membingungkan siapa saja termasuk muhammad d'saw sendiri.


Apakah Al-Fatihah dibacainya pada awalnya, mengingat bacaan itulah yang men-sahkan shalat? Agaknya tidak, mengingat turunnya Surat itu juga tidak persis diketahui orang. Bahkan apakah Siti khadijah pernah melakukan shalat selama 14 tahun menikah dengan Nabi? Atau tercatat belajar shalat dan melakukannya bersama-sama dengan si muhammad d'saw? Ndak ada buktinya kecuali mungkin dongeng liar. Yang jelas Khadijah telah wafat sebelum difardhukan shalat.


Muhammad d'saw kemudian mewajibkan shalat 5 waktu setelah perjalanan isra’ dan mi’raj Nabi. Itu menyangkut tenggang waktu hampir 10 tahun sejak ayat WAHYU di atas diturunkan. Tetapi penetapan baru ini BUKAN WAHYU (melainkan dalam Hadis) yang kok boleh menggantikan sebuah wahyu Allah, apalagi tanpa alasan dan pembatalan yang dikaitkan oleh Allah sendiri? 


Maka penetapan 5 waktu itu, menciderai seluruh Quran yang tidak pernah memuat kewajiban shalat 5 waktu ! Keabsahan shalat 5 waktu ini jelas meninggalkan tanda tanya besar dan cacat terbuka, mengingat itu menyangkut tiang rukun Islam yang terbesar yang seharusnya lahir dari sumber pewahyuan, bukan sumber lainnya. Namun rupanya hal ini dianggap sepele oleh mayoritas Muslim dan diterima mulus sebagai tanpa masalah. Mungkin karena ketiadaan inteligensia dalam menyadari hal ini. 


Selain penetapan waktunya, ritual shalat juga serta merta ditetapkan melenceng jauh dari cara-cara berdoa para nabi sebelumnya. Sedemikian luar biasa melencengnya sehingga kita harus mempertanyakan secara rasional, “kenapa berbeda?” Namun aneh, Allah Esweteh lagi-lagi tidak memberi dalil atau alasan kenapa tatacara baru juga harus diadopsi muhammad d'saw TANPA perintah membatalkan doa Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Daud hingga kepada Zakharia, Yahya dan Isa Al-Masih?


Wujud komunikasi hati ke hati atau roh ke roh yang dilakukan dalam doa nabi-nabi terdahulu, kini berubah sama sekali dengan formalitas dan syarat yang bukan main rumitnya dalam shalat muhammad d'saw yang baru.


Kita semua tahu betapa shalat Islam harus didahului dengan persiapan pembasuhan yang baku, dilakukan pada waktu tertentu, dalam hal kiblat atau arah dan gerakan khusus menurut tertib aturan dan urutan. Dan dengan ucapan hafalan yang harus dilakukan berulang-ulang, disyaratkan dalam bahasa wajib Arab, dan dalam sikap, kondisi dan pernik-pernik khusus yang memantangkan ini dan itu kalau tidak mau dianggap batal shalatnya oleh Allah.


Shalat mensyaratkan tidak boleh tersentuh oleh wanita, tidak berhadats kecil, disyaratkan menutup aurat walau entah tutupnya harus sampai dimana (dubur, qubul/ kemaluan, paha, pusar, lutut, seluruh aurat tubuh untuk wanita) tak ada kesepakatan Muslim per muslim. Bagaimana dengan meletakkan sutrah (batas tempat shalat), larangan tertawa dalam shalat tetapi senyum sedikit diizinkan !? Dilarang meludah ke depan atau ke kanan ketika shalat, tetapi boleh ke arah kiri atau ke bawah kakinya (HR Bukhari-Muslim), dst. dst yang hanya diketahui oleh Allah Swt sendiri, namun total asing bagi TuhanAlkitab.


Kita kutipkan beberapa pernik shalat lagi yang berasal dari Shahih Bukhari, vol. 1, no. 488 – seseorang yang lewat (di depan orang yang bershalat dibalik sutrah) akan membatalkan doanya, maka harus dicegah orang yang lewat itu, kalau perlu dengan kekerasan, sebab orang itu setan.

Shahih Bukhari, vol. 1 no. 489 – adalah berdosa jika seseorang melewat di depan orang lain yang lagi bershalat. Dosa ini lebih besar ketimbang dia tadinya “terhukum” diam menunggu 40 hari, atau 40 bulan, atau 40 tahun!

Shahih Bukhari, vol. 1 no.490 – seekor anjing, seekor keledai, dan seorang perempuan dianggap sama bobotnya dalam membatalkan shalat ketika melewati seseorang yang sedang bershalat (malang nian jadi perempuan dalam Islam).

Shahih Bukhari, vol. 1 no. 660 – jangan menaikkan shalat sebelum Imam (ulama Muslim yang memimpin shalat berjamaah), maka Allah akan mengubah dia menjadi keledai atau berwajah keledai


Shahih Bukhari, vol. 1 no. 685 – jika baris shalat (laki-laki) tidak lurus, Allah akan merusak wajah Anda

Shahih Bukhari, vol. 1 no. 690 – jika baris shalat tidak lurus, maka doanya tidak sempurna dan tidak betul.

Shahih Bukhari, vol. 1 no. 717 – jika kamu melihat ke atas saat shalat, kamu akan kehilangan penglihatanmu (apa ada yang coba?)

Shahih Bukhari, vol. 1 no. 759 – jika Anda tidak melakukan posisi ruku’ dan sujud dengan sempurna, doamu bukanlah doa. Dst…


Do'a Yang Diajarkan Yesus :


Sebaliknya Yesus mengajar murid-muridNya untuk berdoa dengan sangat sederhana, tidak bertele-tele (berulang-ulang), tidak yang ritual namun yang spiritual dari sepenuh hati seseorang. Tuhan mendengarkan hati, bukan apa yang kelihatan dari luar. Beginilah pesan kalimat-Nya Kalimatullah, Matius: 6:6-7:


“Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan”.


Yesus mengajarkan bahwa doa yang benar adalah ekspresi dari hubungan dan komunikasi roh dengan Bapa surgawi. Bapa Elohim itu Roh, dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” (Yohanes 4:23).


akhirul qalam, 

Wallahul muwaffiq ila aqwamith thariq

Billahi taufiq wal hidayah

wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh

No comments: